Terbaru

Rabu, 23 Desember 2015

Cernak Koran Solo Post, Gaun Biru Selen Dimuat Minggu, 20 Desember 2015


Ini cerpen perdana Ara yang dimuat di Cernak Koran Solo Post. Ide cerita ini didapatkan dari atikel di Majalah Bobo yang mengatakan bahwa nyamuk sangat suka hinggap di warna biru, dibandingkan warna lain. Dari artikel itulah cerpen ini Ara buat. Memberikan kepada pembaca ilmu dan pengetahuan tentang fakta unik nyamuk. Awalnya cernak ini sudah dua kali dikirim ke koran, selain Koran Solo Post, tetapi tidak ada kabar. Lalu Ara ganti nama tokoh yaitu Seon Kurcaci menjadi Selen, dan revisi dengan mengefektifkan kalimat-kalimatnya, dan akhirnya dikirim ke Koran Solo Post pada tanggal 1 Desember 2015. 19 hari masa tunggunya. Hehehe ....

Terima kasih. Selamat membaca ...

Rabu, 16 Desember 2015

Opini Dimuat Koran Rakyat Jateng 4 Desember 2015, Hewan Tak Langka Juga Butuh Perlindungan


Ini opini Ara yang kedua di Koran Rakyat Jateng, Jumat, 4 Desember 2015. Ara membuat opini ini karena bertepatan dengan Hari Hak Asasi Hewan tanggal 10 Desember 2015. Terima kasih utuk Pak Naka yang sudah membimbing Ara menulis opini. Selamat membaca ... Ohya, jangan lupa tinggalkan kecupan di komentar. hehehe ...

Sabtu, 05 Desember 2015

Tips Mengatasi Malas Menulis Ala Diy Ara


Udah lama nggak nulis di blog, belum ada karya yang dimuat lagi. Hihihi ... eh, sebenernya ada, sih. Hari Jumat kemarin, tanggal 4 Desember 2015, opiniku dimuat di koran Rakyat Jateng. Sayangnya, pas aku beli korannya udah habis. Jadi, nggak ada buktinya, deh. Tetapi, nanti kapan-kapan aku share opininya di blog ini. Tetapi, nanti, ya!

Kali ini, Ara mau share cara menghilangkan rasa malas menulis Ala Diy Ara. Hahaha! Sebenernya, Ara awalnya juga males nulis. Suka nunda-nunda. Padahal, ide berjubel. Saking lamanya nunda-nunda. Ide itu malah ngilang satu per satu. Tetapi, mulai bulan kemarin Ara mulai sadar kalau nulis itu penting. Kalau rasa malas itu harus dilawan. Bagaimana sih melawan rasa malas ala Ara. Ini dia jawabannya!

  1. Inget mati
    Hohoho ... menakutkan banget! Sebelum Ara mati, Ara pengin ada sesuatu yang bisa dikenang. Bisa berguna untuk orang lain. Nah, dari tulisan Ara. Ara berharap pesan moral yang ada cerita-cerita dan tulisan Ara tersampaikan. Terus kalau ada yang kangen Ara, kalau Ara udah mati. Ya, tinggal baca aja tulisan-tulisan Ara begitu. Soalnya tulisan bakalan abadi, meskipun Ara tidak akan abadi.
  2. Butuh Uang
    Ya, mungkin alasan beberapa penulis adalah kesenangan. Tetapi Ara tidak! Kesenangan memang ada, tetapi kesenangan malah kadang membuat Ara malas nulis dan mood-moodtan gitu. Tetapi memang Ara lagi butuh uang, makanya Ara giat nulis. Gunakan otak dibandingkan nganggur.
  3. Inget Mama dan Diyas
    Oke kalo lagi down nulis bener-bener down, Ara inget mereka. Inget Mama yang susah payah nyari uang untuk biaya aku kuliah yang tentu mahal, ditambah lagi buat sekolah adikku, Diyas. Apa yang bisa Ara lakukan. Ya nulis! Ara juga pengin bisa kuliahin Adik Ara dari nulis. Jadi kalo inget itu, Ara jadi semangat nulis! Jadi kalau gitu, kalian juga harus inget orang-orang yang kalian sayang.
  4. Pengin jadi guru yang bukan hanya mengajarkan teori
    Ara calon guru, jadi Ara tidak mau cuma ngajarin teori-teori dan teori pada murid Ara. Ara juga bisa berbagi dan ngajarin mereka praktek menulis nantinya. Jadi, Ara pengin bisa menulis semua jenis tulisan.
  5. Disiplin dan Bikin Jadwal
    Emang awalnya terpaksa, tetapi dengan adanya jadwal Ara jadi disiplin nulis. Jam berapa Ara nulis, hari ini nulis apa, hari itu nulis apa. Pebagian waktu antara nulis, membaca, nyuci baju, ngerjain tugas kuliah, dan online. Yang penting untuk jadwal ini ada kemauan untuk menaatinya. Ara sih masih dalam tahap terpaksa, tetapi semoga ke depannya jadi kebiasaan.
  6. Pengin ngisi Blog ini dengan berbagai karya
    Masa blog ini isinya curhat alay Ara doang. Nggak keren bangetlah! Jadi Ara harus nulis! Dan punya banyak karya agar blog ini terisi indah. Hihihi ...

    Mungkin, tips mengatasi malas ala Diy Ara untuk kamu tidak ampuh. Atau malah tidak setuju dengan tips ini. Tetapi, untuk Ara ini lumayan Ampuh. Masih Ampuh sampai sekarang.

Jumat, 27 November 2015

Opini Mengancam Sejarah Melalui Kenangan




Ini sebenernya tugas mata kuliah pembelajaran membaca dan menulis, lalu Pak Dosen ngirim filenya ke Koran Jateng dan nggak nyangka dari banyak tulisan mahasiswa yang dikirim Pak Dosen ke koran itu, tulisan Ara yang dimuat setelah tulisan teman saya, Fania yang duluan dimuat. Jangan tanya perasaan Ara. Tentu saja nggak percaya. Hehehe ...

Baru sempet di posting gara-gara Bumbum sakit dan masih sakit.

Terima kasih buat Pak Naka, Pak Dosen yang baik hati. 

Senin, 09 November 2015

Menyimpan Kenangan Sehari Bersama Pak Naka dan Pak Yusuf di Acara PAC IPNU-IPPNU Kaliwungu Kendal



            Ini untuk pertama kalinya ke Kaliwungu, termasuk Kendal. Biasanya cuma lewat doang kalo naik kereta Pulkam ke Pemalang. Makanya Ara cuma tahu kota Kaliwungu dari lagu kota santri yang terkenal itu.

Jumat, 06 November 2015

Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Dongeng Anak bersama Nusantara Bertutur & Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2015


      Awal ngeliat lomba ini tertarik banget ikut. Tetapi temanya itu loh ... berat. Sanitasi aja nggak tahu artinya. Ya udah deh riset. Nyari makalah-makalah tentang senitasi, baca dua puluh halaman, walaupun endingnya nggak paham-paham amat. Terus aku juga riset tentang kondisi air minum indonesia. Saat riset-riset ini aku nggak punya ide mau nulis apa. Awalnya, ara pengin nulis tentang mata air yang mengilang. Tetapi, nggak jadi. Terus tiba-tiba inget pas pelajaran kimia pas SMA. Tentang tes air dengan kertas basa dan apa, ya, lupa. Masalahnya dulu Ara nggak suka kimia. Jadi, ara punya ide pasti ada cara ngetes air minum yang baik dikonsumsi dan tidak. Dan ketemulah ide itu. Riset deh. Gimana sih cara mudah mengetes air yang bisa dilakukan anak-anak. Hingga jadilah Cernak berjudul Dektektif Air. 

Cernak Kakakku Dokter di Pedalaman dimuat di Kompas Klasika Nusantara Bertutur 18 Oktober 2015

Heloo sahabat Diy Ara :) mau cerita sedikit tentang cernak ini. Cernak ini pertama kalinya nembus nusantara bertutur. Kedua kalinya nembus media nasional. Yang penting jangan pantang menyerah teman-teman, ditolak kirim lagi. Pasti deh, suatu saat, cernakmu yang akan nongol di Nubi.

Senin, 26 Oktober 2015

Ulasan Pementasan Wayang Kampung Sebelah Berjudul Wawas diri Menakar Berani


Ulasan Pementasan Wayang Kampung Sebelah Berjudul Wawas diri Menakar Berani
Oleh: Zahratul Wahdati

“Suara rakyat bukan dihitung, Tetapi didengarkan. Suara rakyat juga harusnya bukan menjadi objek untuk menang menjadi kepala desa, tetapi menjadi subyek untuk didengarkan.” Kalimat kritik yang diucapkan tokoh berbibir maju ini, menampar keras para bejabat berdasi yang berlomba-lomba untuk mendapat suara lewat janji-janji yang akhirnya entah.  Juga menampar masyarakat yang selama ini dibodohi para bejabat.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Mengacam Kenangan Bersama Teater Tikar





Semarang – Drama “Mengancam Kenangan” yang dipentaskan Teater Tikar di Auditorium Gedung Pusat UPGRIS sukses membuat penonton berpikir ektra, Kamis (08/10).  Drama ini menghadirkan representasi kejemuan dalam menyingkapi kenangan. Suasana Melankolis diberangi eksplorasi gerak tubuh, nada dialog, ilustrasi, serta setting tidak memberi penonton rehat untuk perpikir mengenai keberadaan kenangan.

Apresiasi Naskah Drama Mengancam Kenangan


Apresiasi Naskah Drama Mengancam Kenangan
Oleh: Zahratul Wahdati (13410013)

Naskah drama Mengancam Kenangan yang dipentaskan oleh Teater Tikar, 8 Oktober 2015 di Auditorium Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang, lantai tujuh, yang ditulis oleh Iruka Danishwara, penulis yang juga ikut serta menjadi tokoh dalam pementasan drama tersebut mengambil tema utama tentang keluarga, dan memiliki sub-sub tema antara lain tentang percintaan, dan sejarah pembantaian para penulis yang menentang orde lama. Tema yang cukup berat ini dibalut lewat cerita kenangan-kenangan tokoh Nyonya dan anaknya. Judul naskah membuat tanda tanya yaitu “Membungkam Kenangan” juga sangat menarik dan membuat penasaran.

Selasa, 20 Oktober 2015

Humor Yang Gagal Dikirim ke Majalah RDI (gara-gara udah tutup usia)

Majalah RDI sudah tutup usia. Jadi, humor yang aku kirim ke majalah ini, aku posting aja di blog. Di bandingkan nganggur :3 #NyesekBGT. Tetapi sepertinya garing -_- #Tepok Jangkrik

Senin, 19 Oktober 2015

Cerpen Ternyata Leana Tidak Begitu dimuat pada Majalah GIRLS No.05/Th.XI, beredar 7 Oktober - 20 Oktober 2015.

Thank you, buat Kak Bambang yang membantu Ara nulis cernak ini, thank buat Rani, Sahabatku, yang mau ngutangin dan beliin majalahnya di Toga Mas. hehehe. Dan tak lupa, Damar, Athirah, Khotim yang mau foto bareng sama karyaku. :) Narsis dulu nggak papa, ya :v

Sabtu, 17 Oktober 2015

Magang 1 Hanya Menilai Hasil Laporan Tanpa Menilai Kinerja Mahasiswa


oleh: Zahratul Wahdati (Diy Ara)


          Universitas PGRI Semarang telah  mengubah PPL menjadi Magang. Yang terdiri dari Magang 1, Magang 2, dan Magang 3. Angkatan kami adalah angkatan pertama yang merealisasikan hal itu. Kami datang ke sekolah-sekolah yang sudah ditentukan oleh kampus bersama kelompok magang yang terdiri atas mahasiswa berbagai jurusan. Saya ditempatkan di SMKN 5 Semarang, letaknya dekat UPGRIS, tepatnya di Jalan dr. Cipto.

Kamis, 15 Oktober 2015

Mengenali Lebih dekat Kenangan Lewat Drama Mengancam Kenangan


Oleh: Zahratul Wahdati


Drama yang dipentaskan oleh Teater Tikar, 8 Oktober 2015 di Auditorium Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang, lantai tujuh, berjudul “Mengancam Kenangan” yang disutradarai Ibrahim mampu menghadirkan adegan-adegan yang memiliki arti dalam, seakan-akan penonton diperlihatkan lukisan yang penuh tanda tanya. Untuk membuka jawaban tanda tanya tersebut, penonton dirangkul dengan lembut untuk menikmati setiap adegan demi adegan drama hingga akhir.

Selasa, 13 Oktober 2015

Kurang Adilnya Hak Bertanya dalam Presentasi di Kelas 5A



Oleh: Diy Ara



            Sama dengan perdamaian, hak bertanya adalah hak semua orang. Garis bawahi dan tebali objek kalimat tadi, hak semua orang. Sayangnya, di negara Indonesia yang, katanya, demokratis ini, masih banyak pertanyaan-pertanyaan rakyat yang tak mendapat jawaban dari aparat negara. Misalnya pertanyaan, kenapa DPR Angkatan ini tak becus membuat UUD? Janjinya enam puluh lebih UUD akan DPR buat di tahun-tahun jabatan mereka. Eh, ini sudah setahun tetapi UUD yang mereka buat bisa dihitung dengan jari tangan kiri saja.
Kenapa ini, kenapa UUD yang bisa diitung jari itu malah memihak kesenangan DPR, kapan kalian memikirkan kami? Tanya rakyat. Para DPR malah menjawab dengan pengeyel-pengeyelan tak jelas. Tentang ini-itu, anu-anu, bla-bla, dan bla-bla. Bahkan dalam ruang lingkup kecil seperti di ruang kelas 5A, hak bertanya memang perlu sekali ditanyakan dan dijawab. Entah dengan pengeyelan-pengeyelan, ini-itu, anu-anu, dan bla-bla. Tulisan ini, sedikit bentuk protes, kritik, dan saran saya dan beberapa teman saya.
            Siapa Sebenarnya yang Boleh Bertanya saat Presentasi?

Sabtu, 10 Oktober 2015

Kisah dibalik Cernak “Ternyata Leana Tidak Begitu” yang Dimuat di Majalah Girls Terbaru No 5 Tahun XI 2015





Rasanya masih nggak percaya! Bisa nembus Majalah Nasional ini! Koran daerah kaya Lampung Post aja, Ara belum nembus-nembus. Ditambah lagi cernak ini itu tugas Kelas Kurcaci Pos yang digawangi Kak Bambang Irwanto. Tepatnya tugas ke-7. Padahal, kan temen-temen kurcaci lain juga ngirim. Nggak nyangka karya Ara dulu yang nonggol. Pasti karya temen-temen kurcaci pos 14 dan 15 sebentar lagi bakalan nongol juga.

Rabu, 07 Oktober 2015

Fakta: 9 Dari 10 Cewek Nggak Suka Dipanggil Mbak Sama Cowok



Oleh: Diy Ara

Hal-hal aneh yang aku lakukan adalah sering bertanya hal-hal aneh. Kali ini aku bertanya pada 10 cewek mengenai cowok yang memanggil mereka mbak. Cuma satu yang suka. Dia beralasan karena emang kodratnya perempuan pantes dipanggil mbak, dari pada mas. Tetapi, aku lebih memfokuskan kepada 9 cewek yang nggak suka dipanggil mbak sama cowok termasuk aku.

Senin, 05 Oktober 2015

Puisi "Buah Kelapa di Ketinggian"


Seperti buah-buah kelapa di ketinggian, kita saling menyatu dalam satu tangkai. Selalu berjuang dari tiupan angin rancu. Pun, ketika hujan mengamuk ganas, ataupun dari bajing-bajing pengoyak kulit kita. Para kelapa muda berusaha tetap dekat langit.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Rasa Cerita


Apa pun rasa ceritamu,  kumau mengunyah cerita itu setiap senja. 
Merasakannya agar paham. Menikmatinya agar terasa. Mencium aromanya hingga malam. Membayangkannya hingga pagi. Memikirkannya agar menindak.

Ceritakanlah, Dik. Setidaknya kuingin memelukmu lewat kata-kata: percayalah, mimpi akan menjadi nyata.


Semarang, 3 Oktober 2015
Untuk Adikku yang kuat dari Mba yang menyayangimu.

Minggu, 27 September 2015

Catatan Diy Ara untuk Diy Ara


Catatan Diy Ara untuk Diy Ara

Entah pikiran ini dari mana, bahwa aku ingin menuliskan semua kesan dan pesanku kepada semua orang yang kukenal. Mulai hari ini. Di blog ini. Menurutku, tulisan dan foto adalah sebuah kenangan yang dicari ketika seseorang telah meninggal. Makanya, aku perpikir bahwa aku ingin menulis tentang kalian. Tentang kita. Sebelum aku pergi. Ini bukan pesan

Selasa, 15 September 2015

Rekomen Drama Korea Terkeren 2015 dan Review Drama Korea Scholar Who Walks the Night



Okey, ini Review pertama Ara tentang drama korea. Hahaha! Memang Drama Korea tahun 2015 ini lebih sering mengangkat tema vampir gitu. Misalnya, Blood yang menjadikan tokoh vampir sebagai dokter bedah. Ada vampir di sekolah juga seperti orange marmalade.

Rabu, 09 September 2015

Analisis Cerpen Kecubung Pengasihan karya Danarto



 
 Menurut pandangan saya, cerpen ini adalah sindiran terhadap pemerintahan yang otoriter, sesuai dengan tahun pembuatannya yaitu saat Pemerintahan Presiden Suharto. Makna dari judul Kecubung Pengasihan adalah cara memberikan kesejahteraan. Ini diambil dari arti bunga kecubung yang salah satunya adalah kesejahteraan, dan pengasih yang artinya cara. Penulis ingin memberikan kritikan tentang bagaimana seharusnya pemerintah memeritah rakyatnya yaitu lewat sindiran-sindiran.

Selasa, 07 Juli 2015

Artikel: Mari Melampiaskan Masalah dengan Hal Positif Oleh Diy Ara




            Manusia yang sudah meninggal aja masih ada masalah. Apalagi, yang masih hidup. Pastinya masalah datang silih berganti dan semakin runcing ketika kita tidak menyelesaikannya. Semakin berat ketika kita membiarkannya saja. Semakin menekan ketika masalah semakin bertumpuk. Semua orang punya cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Tetapi, ada beberapa masalah besar dan berat yang kadang sulit untuk diatasi bahkan sulit untuk diceritakan atau disharingkan pada orang lain. Karena itulah terjadi sebuah keadaan di mana orang yang punya masalah itu melampiaskan emosinya itu. Bisa ke arah positif dan lebih sering orang memilih ke arah negatif.

Minggu, 17 Mei 2015

Mengatasi dan Melenyapkan Virus pstatic.eshopcomp.com Dengan Gampang

      Gilaaaaaa!!! Aku hampir putus asa gara-gara ngadepin virus ini pstatic.eshopcomp.com. Jadi setiap aku browser pasti masuk ke blog terus tiba-tiba pstatic.eshopcomp.com dan nggak bisa kembali lagi!
     Mungkin dengan install ulang bisa terselesaikan, tapi masalahnya nggak punya uang aku. Mau minta bantuan temen yang pinter Komputer, ahhh lagi-lagi aku ngerepotin.
     Aku pun berusaha sendiri untuk mengatasi masalah ini lewat mbah google, dan ahhh lagi-lagi mau nyari cara hapus pstatic.eshopcomp.com malah masuk ke laman pstatic.eshopcomp.com. Bisa-bisa ubanan aku lama-lama. Lalu aku cari lewat google leptop temen nah nemulah. (Udah baca aja jangan ikutin)


Cara Batal pstatic.eshopcomp.com dari Chrome?(Panduan Removal)

Cara Batal pstatic.eshopcomp.com dari Chrome?(Panduan Removal)

Apakah pstatic.eshopcomp.com terus bermunculan setiap kali Anda meluncurkan web browser?Apa yang dapat Anda lakukan jika berbagai program antivirus tidak berpengaruh pada berhenti ?Bagaimana berbahaya itu akan jika Anda hanya membiarkannya tinggal di komputer?Apakah ada cara yang dapat diandalkan untuk menyingkirkan secara menyeluruh? Silakan baca posting ini yang berisi informasi tentang pstatic.eshopcomp.com dan panduan manual removal terkait.

pstatic.eshopcomp.com PENDAHULUAN:

pstatic.eshopcomp.com adalah jahat dan keras kepala Google redirect virus yang dirancang oleh hacker untuk menyerang browser pengguna. pstatic.eshopcomp.com redirect virus bisa lolos berbagai alat penghapusan virus dengan mudah, yang menjelaskan mengapa Anda telah menginstal perangkat lunak keamanan pada komputer Anda, tetapi masih bisa masuk ke sistem operasi Anda.Akibatnya, Anda tidak akan dapat surfing ramah Internet.
Setiap begitu sering ketika Anda mengklik pada link atau halaman web itu akan mengirim Anda ke pstatic.eshopcomp.com atau kadang-kadang menampilkan iklan yang tidak diinginkan pada layar Anda. pstatic.eshopcomp.com melakukan banyak hal yang berbahaya pada komputer Anda, karena itu, itu berbahaya untuk menjaga pada mesin Anda.Untuk menghindari kekacauan lebih dan melindungi komputer yang terkena, Anda sangat dianjurkan untuk menyingkirkan itu segera setelah pandangan pertama.

GEJALA TERINFEKSI: GEJALA TERINFEKSI:

  • The berbahaya redirect virus penyebab koneksi internet yang buruk dan sistem sering crash.
  • pstatic.eshopcomp.com adalah pembajak browser parasit
  • pstatic.eshopcomp.com diam-diam diinstal ke sistem tanpa izin atau persetujuan.
  • Ini virus redirect akan terus mengarahkan koneksi internet Anda dan memberitahu Anda bahwa Anda browsing tidak aman.
  • pstatic.eshopcomp.com paksa menyesuaikan homepage default, mesin pencari dan bookmark dari komputer Anda.

CARA MEMINDAHKAN pstati dan bla bla bla bla....


Aku udah stressss mengetahui virus itu menakutkan, dan aku langsung ikuti langkah-langkah di atas, dowload YAC itu. Dan endingnya tetep yah. pstatic.eshopcomp.com lagi-lagi ke tempat iniiii. Okey aku sebel.

Tapi akhirnya, aku bisa browser lagi dan nggak ke pstatic.eshopcomp.com. Tentu tidak menggunakan cara-cara di atas. Caranya malah lebih mudah dan nggak ribet! Sumpeh deh! Nggak usah dowload aplikasi apa pun.




Karena caranya adalah ...
1. Unistall Aplikasi yang terkena virus pstatic.eshopcomp.com (kalo aku crome dan firefox)
2. Istall kembali crome dan firefox
3. Selesai.


Nggak usah pusing-pusing cuy! :v :v :v



Sabtu, 16 Mei 2015

Cerpen Nominasi 32 BESAR LOMBA #CERPENDUETUNSA Dear Love, Wait Me + Zahratul Wahdati dan Gema Darmawan Saputra

Ini cerpen petamaku, udah duluuuu banget nulisnya. Dan saat itu cerpen duet ini masuk ke 32 Besar Lomba Cerpen Unsa. Tentu kami tidak menyangka karena kami sangat pemula. Ini cerpen adalah saksi aku mulai menulis. Menjadi keyakinan bahwa siapapun bisa menulis.
Sebelumnya, aku akan memperlihatkan daftar peserta yang mengikuti Lomba Cerpen ini, ada banyak sekali penulis berbakat dan sudah punya nama.

"Mataharimu" Kumcer Bertahan Demi Cinta

Ini kumcer petamaku :)



MATAHARIMU
OLEH: ZAHRA DIYZHA

Minggu, 10 Mei 2015

Review Novel “The Body in the Library” Karya Agatha Chistie



Judul               : The Body in the Library (Mayat dalam Perpustakaan)
Penulis            : Agatha Chistie
Tahun Terbit : Cetakan keenam: November 2002
Halaman         :  280 halaman
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama
ISBN                : 979-686-156-6

Jangan Percaya, Berpikirlah Logis

Okey kita mulai dari sinopsis singkat di cover belakang novel:
Kolonel Bantry membentak, “Maksudmu ada mayat di dalam pepustakaan saya—perpustakaan saya?” Kepala pelayannya berdehem, “Barang kali Tuan ingin melihatnya sendiri?”
Bagaimanakah sampai mayat seorang gadis bisa berada di ruang perpustakaan keluarga Kolonel Bantry? Mengapa gadis ini dibunuh? Siapa dia?
Sampai sini saja sinopsis singkat di cover bukunya, masalahnya kepotong sama kertas lebel perpustakaan UPGRIS. Jadi ketahuan kan aku minjem dari perpus -_-
Aku lanjutkan saja sinopsisnya dengan kata-kataku sendiri.
Mayat gadis muda berumur delapan belas tahun itu, memiliki dandangan yang sangat mencolok di antara perpustakaan yang antik, tempatnya ditemukannya mati. Menurut kesaksiaan sepupunya, mayat itu adalah Rubby Keene seorang penari di hotel. Tetapi kenapa dia bisa berada di perpustakaan Kolonel Bantry, padahal Kolonel Bantry mengaku bahwa tidak pernah mengenal gadis itu.
Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus ini. Dari beberapa orang yang mungkin terkait dengan kematian Rubby. Tetapi semuanya, memiliki alibi yang tidak terbantahkan dan membuat mereka bebas dari tuduhan. Tentu membuat polisi kebingungan. Namun di sini ada tokoh Nona Marple perawan tua yang memiliki banyak pengalaman mengenai kasus yaitu menghubungkannya dengan kehidupan dusun. Belum kasus gadis muda itu terungkap, ada sebuah pembunuhan kembali yang menimpa Pamella gadis yang masih sekolah.  Dia ditemukan terbakar di dalam mobil. Dan kematian dua gadis itu ditafsirkan dibunuh oleh orang yang sama.
Nona Marple  meramalkan pasti bakal ada usaha pembunuhan ketiga!
Review:
Judul review aku rada-rada gimana gitu, entahlah ... Sebenernya aku tidak percaya bisa menyelesaikan membaca novel ini. Jujur selama sebulan ini aku belum pernah kelar menyelesaikan baca satu novel pun. Karena kekurangan waktu, aku lebih suka baca cerpen yang sekali duduk. Tetapi kali ini, selesai Jeng! :v padahal, sejak tadi pagi hatiku terus berteriak-teriak nyuruh aku nyelesain tugas kuliah. Tetapi gara-gara novel ini yang bikin sumpeh penasaran banget. Akhirnya, sampai aku nulis review ini aku belum ngerjain tugasnnya. -_-
Ini memang novel pertama Agatha Cristie yang aku baca. Hanya satu hari dari pagi sampai malam aku menyelesaikan membacanya. Dan aku langsung marah! Pengin langsung remes-remes tuh novel setelah selesai membacanya. Why? karena endingnya itu bener-bener ngecoh banget. Dari awal aku udah dibawa kemana-mana, awalnya di bawa ketempat yang cerah sampai aku memprediksi siapa pelakunya. Lalu semakin lama aku berada di hutan yang gelap dan tidak bisa memprediksi siapa pelaku pembunuhannya. Sampai penasaran siapa sih pelakunya! Apa motifnya cinta, uang, atau hal lain?
Karena itulah aku baca sampai kelar! Dan penulis benar-benar cerdik menempatkan jawaban siapa pelakunya dan apa motif sebenarnya. Kamu tahu di mana? di akhir bab, di halaman yang menyentuh halaman terakhir. Jadi kamu bakalan dibuat penasaran sampai akhir! Dan dibikin mengangga lebar diakhir karena apa yang diungkapkan diakhir benar-benar di luar perkiraan kita. Di luar banget! Kamu bakalan benar-benar tertipu! Oh berapa kali aku bilang, benar-benar?
Tapi jujur novel keren abis! Apalagi karakter tokoh-tokoh kuat banget! Aku suka sekali dengan Nona Marple, dia sungguh tokoh yang unik. Beberapa polisi tidak percaya dengan kehebatan Nona Marple, tetapi ternyata Nona Marplelah yang mengungkap kasus ini. Karena dia tidak memiliki sifat seperti polisi.
“Saya kuatirkan Anda akan menganggap ‘metode’ saya, sebagaimana yang dikatakan Sir Henry, amat amatiran. Terus terang saja sebetulnya kebanyakan orang dan--tidak terkecuali juga polisi—terlalu mudah percaya, di dunia yang jahat ini. Mereka mempercayai apa saja yang dikatakan orang kepada mereka. Saya tidak pernah berbuat demikian. Saya suka membuktikan sesuatu sendiri.” (hal. 268)
Saya juga suka sifat Tuan Jefferson yang kehilangan semua anak-anaknya saat kecelakaan dan juga kedua kakinya. Tetapi dia masih bisa berjuang hidup, menjadi sukses, bahkan ingin mengadopsi Ruby menjadi anak. Yang paling berkesan adalah kata-kata ini.
“.................Sebenarnya manusia lebih baik mati aus dibandingkan mati karatan.....”(hal.196)
Novel ini pantas dibaca, sangat pantas! Satu kata yang menggambarkan novel ini: Keren!
Aku kasih 5 bintang dari 5 bintang untuk novel ini.


Rabu, 06 Mei 2015

Pergilah! Aku Mohon, Pergilah!



            Rasanya ingin sekali mencekik, ah kenapa aku berpikir terlalu sadis seperti itu? Seadainya saja kata TIDAK SETUJU yang berulang kali aku katakan itu bisa membuat dia lenyap dari kehidupan kami. Seadainya saja sikap jengkelku membuat dia menyerah mencoba memasuki kehidupan kami. Mungkin, aku tidak akan seenek ini! Pikiranku benar-benar kacau, aku jadi malas kuliah, aku jadi malas pulang ke rumah, bahkan aku lebih memilih menjadi penghuni kos tetap meski tanggal merah tertera atau liburan panjang. Itu semua karena aku tidak mau berdebat tentang dia lagi! Tentang dia yang hanya bisa mendekati dan menaklukan hatimu, Mama. Tentang dia yang tidak pernah mencoba untuk mencoba menaklukan hati aku dan adikku. Apa dia pernah mencoba untuk menyakinkan kami bahwa dia layak untuk menjadikan dia sosok ayah? Dia pengecut! Dia tidak masuk kriteria seorang, Ayah untukku Mama. Tidak!
            Ini benar-benar membuatku kacau! Aku tidak tahu harus bagaimana lagi! Tidak ada yang mengerti perasaanku! Sebenernya aku tidak ingin menulis cerita ini di blogku. Aku tidak mau orang tahu tahu perasaanku. Tetapi rasanya, terlalu lama menyimpannya, hatiku pasti hancur karena terus menahan sesak. Biarlah, biarlah aku dibilang egois! Semua mengecap aku egois. Aku tahu aku egois. Aku tahu aku mementingkan diriku sendiri. Aku benar-benar tidak ingin setuju! Bisakah dimengerti!
            Semua orang tidak mengerti. Semua orang yang mendengar curhatku, semua sama saja. Mengatakan seharusnya aku menyisihkan sedikit egoisku. Intinya mereka bilang, harusnya aku setuju karena aku sudah dewasa. Apakah seorang yang sudah dewasa, tidak boleh bilang tidak setuju. Baiklah, kalau orang dewasa akan bilang setuju. Aku tidak mau dianggap dewasa dalam masalah ini. Aku tidak mau!
            Aku takut, Mama. Aku takut ada orang yang masuk di keluarga kita. Aku takut akan ada sesuatu yang lebih serius terjadi jika dia datang dalam keluarga kami. Aku tidak mau mengambil resiko itu! Aku terlalu takut. Okey, Mama dengan alasan dia bakalan membantu keuangan kita. Hahaha! Aku bisa melakukannya untukmu Mama. Aku akan belajar lebih giat. Aku akan menulis lebih giat. Intinya, apa pun akan kulakukan. Tapi tolong jangan memasukan dia dalam keluarga kita mama.
            Papah, aku tidak mau ada sosok yang mengantikanmu di sisi Mama. Tolong bantu aku Papah. Izah janji akan membahagiakan mama. Kecuali untuk hal ini, Papah. Izah tetep akan bilang tidak setuju!

            Mungkin sampai mama melepaskan lelaki itu, aku tidak akan pulang ke rumah. Aku tidak ingin melihat mama melihat aku menangis setiap menahan sesak setiap mama bertanya tentang persetujuanku. Aku tetap akan bilang tidak setuju. Terserah orang bilang aku egois. Aku tidak dewasa. Aku anak yang jahat. Terserah!

Senin, 04 Mei 2015

Cerpen Senja Ungu di Mata Bapak


Senja Ungu di Mata Bapak
oleh Diy Ara

            Setiap pulang, saya selalu menemukan senja di mata Bapak. Awalnya senja itu, berwarna keemasan. Tetapi kini berubah jadi ungu setelah kepergian Ibu.
            ***
            Hujan menyentuh jemari saya, yang sengaja saya julurkan melewati atap halte. Percikan-percikan airnya mengenai seragam putih abu-abu yang saya kenakan. Merembes juga melewati lubang di kedua ujung sepatu saya. Mungkin hanya perasaan—beberapa orang di halte itu memperhatikan saya. Seakan-akan  mereka melihat ada anak menyedihkan yang pantas ditonton.
            Sejujurnya, saya sedang tidak menunggu bis. Apalagi menunggu Bapak menjemput seperti kebiasaannya dua tahun lalu. Itu tidak mungkin. Motor Bapak sudah dijual untuk mengobati mata Bapak. Tubuh Bapak juga semakin renta. Ia mudah sekali masuk angin. Jadi, saya hanya menunggu hujan reda di sini.
            Tiba-tiba sebuah motor berhenti di hadapan saya. “Din, ayo naik!”
 “Siapa?” tanya saya setelah gagal mengenali suara itu dan juga sosoknya yang disamarkan jas hujan dan helm hitam.
Ia membuka kaca helm, “Aku, Gilang! Ayo naik, cepet!”
“Gilang?”
Saya tertegun, tetapi akhirnya saya naik juga ke bonjengan. Terdengar suara hujaman air mengenai jas hujan yang memayungi kepala saya. Menyatu dengan detak jantung saya yang cepat. Secepat motor itu melaju.
Esoknya, saya tidak menyangka, ternyata itu bukan cuma mimpi yang kebetulan jadi nyata. Itu menjadi semakin nyata pada hari-hari berikutnya. Gilang, kakak kelas kaya raya dan ganteng itu beneran naksir saya. Ia bilang, ia sangat salut dengan kesabaran saya menerima kesedihan. Ia juga berjanji, akan membuat saya bahagia.
Sungguh itu bukan hanya janji, setiap hari ia memberikan saya bunga. Ia juga membelikan sepatu. Selalu berada di dekat saya. Dengan begitu, sirnalah julukan anak nelangsa yang diberikan teman-teman kepada saya. Malahan, mereka mengganggap saya sangat beruntung. Saya mengakuinya, pacaran dengan Gilang membuat saya serasa melewati pelangi. Meski saya harus menerjang diam-diam nasehat Bapak untuk tidak pacaran. Tak masalah.
Untuk menutupi hubungan kami, saya semakin sering berdusta pada Bapak. Dari alasan belajar ke rumah Retno, Eskul di sekolah, dan lain-lainnya. Tak masalah. Yang penting Bapak tak tahu, kalau Gilang sering membawa saya jalan-jalan sepulang sekolah.
Suatu malam, Gilang mengandeng saya menuju pesta ulang tahun temannya yang diadakan di rumah. Saya kira sangat ramai, ternyata hanya sekitar sepuluh orang di sana: tiga perempuan dan tujuh laki-laki.  Langkah kaki saya memberat, menatapi botol-botol alkohol di meja ruang itu.
“HBD, Bro!” sapa Gilang pada temen berambut cepak. “Sorry telat, Jo.”
“Slow aja, Sob!”
“Gilang aku mau pulang aja.” Saya berbisik ditelinganya. Tubuh saya sudah gemetar ketakutan.
“Bentar, aku toilet dulu.”
 Gilang meninggalkan saya bersama pandangan mata menjijikan Jo, lelaki berambut cepak. Hal yang tiba-tiba tidak saya duga terjadi. Tangan Jo mengangangkat dagu saya, lantas mencium brutal bibir saya. Napas saya seakan terlepas. Saya terus berusaha mendorong tubuh itu. Sampai akhirnya Gilang datang dan meninju pipi Jo.
“Itu hanya salam perkenalan, Sob! Nggak lebih!”
Saya tidak mendengar lagi percakapan mereka, dan tak peduli lagi. Air mata saya menitih. Dada saya benar-benar sesak. Saya berlari keluar. Seandainya saya ingat kata bapak.
            ***
            Senja ungu di mata Bapak semakin gelap dan membuat saya takut. Ah, tetapi kenapa saya takut? Bapak tidak tahu hal hina yang saya lakukan kemarin. Karena ketika saya pulang, saya langsung menutup pintu dan menangis di bawah bantal. Padahal saat itu, saya sangat menyukai ungu, warna kesukaan Gilang. Lama-lama saya malah jadi benci warna ungu, mungkin karena terlalu lama menahan ketakutan setiap memandang mata Bapak dan membayangkan hubungan saya dengan Gilang.
Saya tidak tahan lagi menerima keanehan ini, kenapa saya terlalu takut dengan mata senja ungu, Bapak? Dan kenapa mata bapak semakin gelap setiap menatap saya? Makanya suatu sore, saya beranikan diri bertanya pada Bapak, kenapa dengan warna matanya? Ia tak menjawab, ia malah memeluk saya. Saya bertanya lagi, kenapa warnanya ungu? Ia tak menjawab lagi, tetapi telinga saya mendengar suara tangis yang lekas membungkam mulut saya.
Itu pertama dan terakhir kali saya bertanya tentang senja ungu di matanya. Saya tak berani lagi. Saya tak mau dia menangis. Lebih baik saya membiarkan ketakutan ini merajalela dan biarkan saja saya pendam sendiri. Saya merasa bersalah, meski saya tidak tahu apakah bapak mengetahui kebohongan saya yang mengecewakannya atau tidak. Tetapi sejak saat itu saya memutuskan tidak pacaran. Meski saya tahu, Gilang benar-benar mencintai saya. Itu terbukti saat ia rela mendekam di penjara setelah meninju Jo hingga masuk rumah sakit.

Dan saya menyesal memendam pertanyaan itu sampai senja selesai. Sampai saya tidak mendapat kejelasan apa pun, kenapa ada senja ungu di mata Bapak yang sekarang telah tenggelam di ujung barat, di atas taburan daun pandan dan bebungaan. Saya hanya ingin meminta maaf atas kesalahan yang saya pendam itu, Bapak. Maafkan saya.

Minggu, 03 Mei 2015

Gana dan Kaci


Yeey! Cernak Ara kembali nangkring di Padang Ekpres :)
Kirimnya tanggal 27 April 2015, selesai buat revisi terus kirim. Lalu dimuat tanggal 3 Mei 2015. Awal bulan penuh semangat! Kalau mau baca versi padek silakan buka link ini :)
http://m.padek.co/detail.php?news=25255
Selamat Membaca :)



Gana dan Kaci
Oleh: Diy Ara

            Suatu siang, Kaci si Kancil sedang beristirahat sambil memakan timun. Upah membantu Jiji si Anjing menjaga kebun Pak Tani. Tiba-tiba dari kejauhan, datang Gana si Gajah. Kaci ingat cerita para hewan. Kalau Gana itu sangat sombong dan serakah.
            “Berikan timun-timunmu padaku!” perintah Gana.

Sabtu, 18 April 2015

Aku Kangen Keramaian di Rumah Kami

Aku Rindu Tawa dan Canda Keluarga Amnesia and the Twins, Aku kangen Keramaian di rumah kami.

Sudah lama sekali, sudah hampir setengah tahun rumah itu tak berfungsi untuk memberikan kehangatan. Hanya ada sepi. Hanya ada ruang kosong. Hanya ada batu-batu es yang membingkai tiap jendela. Ada orang di sana. Tetapi seakan tak ada. Tak ada sapa, tak ada guyonan, tak ada candaan, tak ada apapun. Aku rindu, sungguh rindu.
Kalian ke mana? Kalian Ke mana? Tak ada yang menyapa Ara lagi. Tak ada yang peduli Ara. Bagaimana tulisan Ara sekarang? Siapa yang memberikan kritik dan saran tulisan Ara sekarang. Siapa yang peduli kalo EYD Ara menyedihkan. Aku kangen, kangen amarah kakak. Kangen ketika kakak bilang angkat tangan membaca tulisan Ara, tetapi beberapa detik kemudian kalian memeluk Ara kembali. Ara kangen itu. Kangen sekali.
Sekarang, setiap Ara selesai membuat cerpen, Ara bingung siapa yang akan mengomentari tulisan Ara. Endingnya Ara hanya mengandalkan kemampuan Ara yang tak sehebat kalian. Ara kangen dibimbing. Kangen mengandeng tangan Kakak. Ara merasa berjalan di jalan gelap, terjal, sulit sekali. Ara merasa tidak akan menjadi apa-apa tanpa orang-orang hebat seperti kalian. Seorang murid pasti butuh guru bukan, pasti akan sulit kalo dia hanya belajar dari buku bukan?
Ara butuh kalian untuk mengajari Ara.
Kak Erna, Ara kangen Kak Erna. Tetapi Ara tahu, nggak mungkin Ara menyuruh Kakak ke rumah lagi. Karena Kakak sudah menetap di rumah berbeda. Ara kangen...
Kak Mita, Ara juga kangen. Beberapa minggu ini kita nggak telepon-teleponan.
Kak Adam. Kenapa kau berubah sekali. Ara merasa kakak bukan orang yang pertama kali Ara kenal. Kakak yang paling peduli sama Ara. Tetapi sekarang Kakak semakin jauh ... Ara kangen Kak Adam.
Kak Vita. Kak Vita kok jarang online? kangen Rafaelnya, kangen celoteh kakak.
Oppa dan Kak Amel. Aku selalu cemburu dengan kalian.
Aku kangen kalian. Aku kangen. Ara kangen.

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates