Minggu, 27 September 2015

Catatan Diy Ara untuk Diy Ara


Catatan Diy Ara untuk Diy Ara

Entah pikiran ini dari mana, bahwa aku ingin menuliskan semua kesan dan pesanku kepada semua orang yang kukenal. Mulai hari ini. Di blog ini. Menurutku, tulisan dan foto adalah sebuah kenangan yang dicari ketika seseorang telah meninggal. Makanya, aku perpikir bahwa aku ingin menulis tentang kalian. Tentang kita. Sebelum aku pergi. Ini bukan pesan
terakhir—aku berharap begitu—tapi, hanya ingin menulis tentang kalian. Tentang perasaanku terhadap kalian. Satu hari, satu orang yang akan kuceritakan. Akan kuposting setiap hari, kalau aku punya kuota tentunya. Eh, jangan berpikir aneh-aneh kalau aku punya penyakit mematikan atau hal-hal lain-lain, ketika aku menulis ini aku masih sehat. Insyaallah selalu sehat. Karena aku tidak ingin mati sebelum membahagiakan mereka.
Catatan ini saya mulai untuk Diy Ara, untuk aku sendiri.
Hai, Diy Ara! Kau gila, ya? Kau ketakutan, ya? Tentang hari esok, esoknya lagi, atau esoknya lagi. Kenapa kau membuat Catatan Diy Ara ini? Bukankah kau bilang, hidup adalah hari ini, esok biarlah esok. Makanya, aku ingin menulis tentangmu hari ini. Tentang siapa Diy Ara diotak Diy Ara.
Diy Ara, kau orang yang berlebihan. Seperti membuat catatan Diy Ara ini. Sungguh alay. Tetapi, aku tahu. Diy Ara adalah orang yang ingin dikenal, ingin dilihat, ingin dipedulikan, ingin dimengerti, dan ingin punya banyak teman. Jadi, kau melakukan hal yang berlebihan itu.
Diy Ara, kau orang yang suka berterus terang. Kau tidak bisa menutupi kalau kau tidak menyukainya. Banyak orang yang membencimu karena hal itu. Banyak orang yang meninggalkanmu karena hal itu. Banyak orang yang salah paham karena itu. Saat itulah kau akan berkata, satu orang pergi akan ada banyak orang yang datang. Meskipun tidak ada dia, masih banyak orang yang memedulikanmu dan mencintaimu. Padahal, sebenarnya dalam hatimu, kau tidak ingin siapa pun pergi dari sisimu.
Diy Ara, kau selalu dianggap lemah. Tetapi aku mengenalmu, kau begitu kuat. Sangat kuat. Kau melewati banyak hal yang sulit. Bahkan jika kau mengingatnya lagi, kau tidak bisa berhenti menangis. Kejadian sebelum papah pergi masih jelas di otaKmu. Kejadian setelah papah pergi dan kejadian setelah papah pergi. Kau masih menyimpannya. Kau masih berusaha untuk tidak mengungkapkan betapa lemahnya kau jika mengingat hal itu. Kau amat kuat Diy Ara. Kau amat kuat untuk tidak membuat orang lain ngilu mendengar ceritamu. Setidaknya sampai detik ini. Kau masih kuat.
Diy Ara, kau orang yang punya ambisi tinggi. Kau tidak pernah menyerah. Meskipun dalam hatimu, sudah banyak teriakkan memintamu berhenti. Kamu masih tetap memegang erat sebuah kalimat bahwa mimpi dan kenyataan hanya dipisahkan oleh usaha. Ya, kau akan bisa menggapainya jika kau berusaha. Kau tentu akan bisa membuat dirimu dan mereka tersenyum. Meskipun banyak orang yang selalu menekanmu. Selalu meremehkanmu. Sampai kau jatuh. Kau tetap akan berdiri kembali. Meskipun, aku tahu, sulit bahkan sakit untuk berdiri kembali. Kau tetap berusaha sampai kau bisa berjalan. Sesuai dengan hewan yang kau sandangkan pada dirimu, kura-kura. Meskipun berjalan lambat. Ia tetap gigih berjalan. Kelamatannya itu membuat kura-kura bisa melihat lebih dekat jalan yang sebenarnya. Jalan yang penuh dengan rintangan. Sampai suatu hari dia akan sampai ketujuannya.
Aku menyukaimu, Diy Ara. Jadi, tolong hiduplah lebih lama. Untuk melukiskan senyum bangga pada orang-orang yang kamu cintai. Mereka yang selalu mendukungmu. Mereka yang selalu memberimu semangat. Tetaplah bertahan! Tetaplah berdiri! Tetaplah berjalan! Tetaplah berlari! Mereka membutuhkanmu! Dan kau juga membutuhkan mereka.
Bismillah Go!
Semarang, 27 September 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates