Sabtu, 16 Mei 2015

Cerpen Nominasi 32 BESAR LOMBA #CERPENDUETUNSA Dear Love, Wait Me + Zahratul Wahdati dan Gema Darmawan Saputra

Ini cerpen petamaku, udah duluuuu banget nulisnya. Dan saat itu cerpen duet ini masuk ke 32 Besar Lomba Cerpen Unsa. Tentu kami tidak menyangka karena kami sangat pemula. Ini cerpen adalah saksi aku mulai menulis. Menjadi keyakinan bahwa siapapun bisa menulis.
Sebelumnya, aku akan memperlihatkan daftar peserta yang mengikuti Lomba Cerpen ini, ada banyak sekali penulis berbakat dan sudah punya nama.
DAFTAR PESERTA (AKHIR) LOMBA CERPEN DUET UNSA
list of 278 items
1. A Hidden Beautiful View From Wediombo + Rena Nur Riyana dan Yudi Hermawan
2. A Meet You Ten Yar Later + Nia dan M. Gufron
3. A Thousand Ways to Meet You + Ucie Eka dan Aditya R.F.
4. A Way To Love + Denny Gunawan dan Lindsay Lov’
5. Achluophobia and Brain Cancer. True Love by Tama Benita dan Nugroho Agi Putranto
6. Acil + Rosdiana Amalia dan Rahadian Panji Oki
7. ADA RASA DARI CITARASA + Budi Windekind dan Dee Ann Rose
8. Adrian + Winona Rianur dan A Dzulfikar Adi Putra
9. A-ha! oleh Uni Dzalika dan Chicko Handoyo
10. Ajari Aku Mengenal Tuhanmu – Bayu Mandastana dan Tyas Effendi
11. Ajari Nita Cinta + Khurnia dan Irfan
12. Akhir Drama Teenlit + Welly Setyawan & Catz Link Tristan
13. Aku dan Seno + Anggita Puspitasari dan Charles Timothy
14. Aku Kamu dan Lorong Rumah Sakit (M.Panji Manggala dan Fariza Fitra R)
15. Aku, Kamu, dan Gerbong Kereta + Hizma Meidi Anugrawati dan Yogi Wahyu Pratama
16. Aku, Nima + Nurul Istya M, Nurhidayat Nurdin
17. Alunan musik hujan+ Adi putra dan Nurhasmi
18. Amor, beri aku cinta+Mufida nursufyana dan wahyu yuwono
19. ANAK KAMPUNG ITU.. PACAR GUE!! + Susi Febrina dan Adri Maldini
20. Anak Rongsokan + Myta dan Choir
21. Andaikan Dia Takdirku + Yuliawati dan Edi Suradi
22. Answer(ed) + Jihan Nur Pratiwi dan Ricky Antares
23. Arteithio+Michelle Vikadea Nanda K. I. dan Bisono Dimas Ramadan
24. Arum Manis + Siti Yulianingsih dan Robianus Supardi
25. At That Moment + Vincentia dan Jacob
26. AUTUMN AFFAIR + Joanna Grace and Andre Salmon Zalukhu
27. AVALOZA + Reyhan M Abdurrahman dan Fina Lanahdiana
28. Bahasa Hati + Aditya Bayu dan Orindina
29. Because wrong message + Sofrotul Nikhmah dan Muhammad Zambri
30. Berawal dari Sambal+Aditya Meilia dan Rio Hernawan
31. BERTEMU UNTUK BERPISAH+ Lin Indah Hidayati (Majaza’ah)-Muhammad Sudrajat
32. Biru_Dyah Ika Sari dan Alfian N. Budiarto
33. BITTERSWEET + Koko Ferdie dan Rina Purwanti
34. BLOSSOM IN JANUARY + Artie Ahmad dan Ken Hanggara
35. BOTOL + A’isah & Aditya Firmansyah
36. BROSUR KERAMAT + Putri Dewi Kustanti & Alfrain Alfareza
37. Buku Ini Aku Pinjam_Dian Nafi AK Muzaka
38. BULAN ITU INDAH TAPI BINTANG BUAT SEMUANYA LEBIH INDAH + Azis & Tsara
39. BULAN SIPIT + Afra Nandia dan Tarmudi
40. Cahaya Jendela Senja + Dhanaya_Iim
41. CAPPUCINO+ega pratiwi+muhammad hajir
42. Captured (Tiara Putri Ramadhani dan Bubuh Alhammady )
43. Cara Indah Tuhan Menghadirkan Cinta + Mega Surya Pratiwi dan Adang Djatnika
44. CARA INDAH TUHAN MENGHADIRKAN CINTA + MENTARI AMBARINI DAN AVIF ROCHMAN ROSADI
45. Cara Lain untuk Mencintaimu + Ria Auliya Utomo dan Audi Zulfikar Keiso
46. CATATAN USANG+YULIDAR S DAN ALVIN Q
47. Cerita Dalam Mata + Adi Nugroho dan Yetik Afriana
48. Cerita dalam Sepotong Senja + Aria Anggana & David Hukom
49. CERITA TAK BERNAMA + DONI DAN FAQIHA
50. Cerpen Sepanjang Tugu Yogya – Balapan Solo + Galuh Puspita Ariputri dan Willy Alif Indhaka
51. Chocova(n)iLove – Feti Habsari dan Lihn
52. Cincin Tak Mesti Bundar + M Hasbi A.S ft Khuzaima
53. Cinta 2 Dunia Mardha dan Shelby
54. Cinta bersabarlah + adalah Rohmah Nur Istiqomah dan Much Ibnu Baharuddin Sholeh
55. Cinta Bersayap Luka + Sukindar dan Titik Nurjanah
56. Cinta Bersemi Diantara Luka + Muhammad Syams dan Virda Nur Aini
57. CINTA DALAM SELEMBAR FOTO + Anis Meow dan Maxum Groegrie
58. CINTA DI UJUNG SENJA,oleh PUPUDZ & RISTI
59. CINTA DIBALIK SEBUAH KATA + Muhammad Rifki Nisardi dan Anisa Al Istiqomah
60. CINTA DUA TITIK + Endik Koeswoyo dan Putri Nur Anggraini
61. Cinta Dunia Maya + IRMA YANTI ELISABETH BUTAR dan BUTAR & ROYANDO SIREGAR
62. CINTA ITU TELAH DATANG + RIFNI MEROSA DAN AMMAR ASFARI
63. Cinta Kita Berdua(DupeyLupey) + Rina dan Doni
64. Cinta Minoritas + djamall dan Putri Fathia
65. Cinta Penuh Misteri + Wawan Setiawan dan Andi Nur Afifah
66. cinta tak kenal tempat + Imam Santoso dan Feillina
67. Cinta Tanpa Kata Cinta + C. Wibawa + Dhia Citrahayi
68. cinta tanpa mata + Dwi Yulianto dan Sabrina Cungse
69. Cinta Tanpa Suara + Anita Syafitri, Ayyub Poernomo Rassy
70. Cinta Terakhir PHP + Zerryvicha dan Sischa R.W
71. Cinta vs Guru Killer +Nainy Zuraidah dan Rifki Pebriansyah(1)
72. Cintailah Aku Dalam Diam + Mega Anisa Rhapha dan Armadi Setyo Pambudi
73. Cintaku Gagal di Media Sosial (Kania Dewi Nastiti – Kemas Ferri Rahman
74. Cintaku Terjerat Benang Jahit +An Hasibuan dan Iken Vidya
75. Cintaku Tertaut di Indah Matamu + Kiki Ramadhan dan Prastiwi Bhakti Nurani
76. Cintanya bukan untukku + Sita Fatonah dan Muhammad Kholidin
77. CINTARA + Reisa dan Syaukat
78. Clarity + Novi Aristi dan Jaka Riyansyah
79. Confession + Anisa Nur HaniCakra Danu Sedayu
80. Cross Game (Arista Devi dan Pringadi Abdi Surya)
81. Dalam Diam – Chio Boy Pratama dan Winda Zizty
82. Dalam Kumandang Ar- Rahmaan + Hendri mahmud nawawi dan cahya mustikaroh
83. Dear Love, Wait Me + Zahratul Wahdati dan Gema Darmawan Saputra
84. Debar yang Kembali by Suno Christiawan & Vierena Tirza Dwivantiara
85. DeJavu (Dream Or Real) El Eyra & Kamal Agusta
86. Dem Tuhan aku mencintaimu+Juarna dan Aswan
87. Destiny + Atita Pratiwi dan Danang
88. Deux étages (Dua Cerita) + Piawai Prabuadi dan Ratih Ishmawati
89. Di Balik Selimut Adat + Fitria dan Adhika
90. DI BATAS SELENDANG MERAH+RIRIN RA PANJI PRATAMA
91. Dian & Dian + Akhirul dan Dian
92. Diantara Bangku Kereta + Ardi Rahardian & Gardea Tyas
93. Diary Kehidupan, Ammalia Choiriyati Machmud dan Dwi Hadi Harun
94. DIBALIK SKENARIO ALLAH – ANIS ZULIA A’LIMATUN NISA- TAUFIK QIRAHMAN
95. DISLEKSIA CINTA+ Retno R. Wulandari dan Hadi Warsito
96. Dompet, lalu… Kita Risma Megawati Indra Nugraha
97. Dua Dunia Berbeda + Mukodas Sinatrya dan Bella Nirmala
98. Dua Melodi + Jane Rea dan Endri
99. Dua Penjahat Dan Satu Taman Surga + Suri Ranggagasan dan Ahmad Rifai
100. Edelwis + El Zhua & Toni Burhan
101. Edisi 57 + Bellantinae Briant dan Rahmat Aji
102. Empat(hat)i – Harry Irfan & Anastasye Natanel
103. FATE + Mudztova & Risna Utami
104. Finding You in Champ Elysée + Ahmad Zaki Fauzi dan Sekar Galih Aisyah
105. Firasatku + Sayfullan dan Rismami
106. First Love – Dyaz Afryanto dan Masya Ruhulessin
107. From the enemy being in love + Aris Prasetyo Budi dan Ratna Wulan
108. Gadis Ekor Kuda – Triana Dewi dan Pangeran Senja
109. Gadis Hujan+Anis Pustariya-Imam Hanafi Hafads
110. Gadis Sepatu Deva-Nurdin
111. Gelak Tawa Peri (Gagas Nandika & Emelia Ariska)
112. Gondola dalam Bisu + Dwiana Rachmadewi P dan Donny Aryanto P
113. Goodbye Summer + Adinda Saraswati dan Al Badrul Fadli
114. Hallo GoodBoy + Peliana Scania dan Maulana Malik
115. Hanya Lima Pertemuan + Atifah dan Hanif
116. Harmoni Hujan + Agista Zulfa Dini dan Yulianto Wibowo
117. Hart +Diasya Kurnia dan Ahmad Azwar
118. Harusnya Duluan + Iqbal Qombay dan Fauziyyah Nurjannah
119. Heart’s Riddle + Celotehsaya + Ulil
120. HEAVEN + nofi husnul mawaddah dan afif amaly
121. Highheels Kredit + Fharadina Shanti dan Jaenal Jalalludin
122. Hug me, Rain! + Ady Eky Pradipta Kazami dan Ammi Nur Annisa
123. Hujan Beraroma Rindu di Kaki Gunung Bromo+Nila Tri Ardiana dan Setia Permana
124. I Give My First Love to You + Erda Bayu Khandafi dan Ria Evita Galuh
125. i love you bos + Udian Cahyawati dan Muqsit Bramantiya
126. IMAM SHOLATKU, IMAM HIDUPKU + GALIH & RAMADHAN
127. Is That You + Kristiawan Balasa & Devya Widhiyanti
128. ISLAM YANG MERDU DAN KAMU SEBAGAI LAGUNYA + Kiki Kuswati & Muhammad Rizky Roynaldy
129. Jadi Ternyata Lelaki Itu… + Ahmad Alkadri dan Meita Farida
130. JETLAG [Hengki Kumayandi-Amaya Kim]
131. Kado Cinta Untuk Zulfa + Linthang Arema dan Fajar Kelabu
132. KALA CINTA DIPERTEMUKAN + NUGRAHA WIRIAN dan NURMALA DEWI
133. Kala Senja Menghiasi Langit + Vera (Verawati Nur Oktavia Rahayu) dan Ozzi (Imam Fauzi Haqqoni)
134. KALAM TUHAN KEPADA BUMI + Ira Arfian dan Sayyidul Aqsha
135. Kamu Harus Tanggung Jawab + Oktaviana dan Kgs.Wendi Eko Saputra
136. KARENA KITA SATU + Shitaresmi Herdyah Pratiwi dan Tertyanta Surya Buana
137. KATASTROPHE + Faizah dan Adam
138. Kau Inspirasi Surgawi + Diyah Herawati Koswara
139. Kegundahan Si Paus Gembul + Afifah Imas Nugraheni dan Aditya RisDiton
140. Kerbau mak comblang + Egi Azwul dan Mia
141. Kesabaran Dalam Cinta+ arifa-yopi
142. KESEMPATAN KEDUA – Rustin Indriyati & Eka Syaputra
143. Ketika Cinta Menyapa + Annisantyas dan Khoirul Huda
144. KETIKA HATI MEMILIH + LUTHFI BACHTIAR dan HENI WULANDARI
145. Ketika Kau Hadir_M. Abdurrahman H. dan Stella Ghassanie
146. Ketika sang Merah Jambu..+ Cani Abdurrahman Amali dan Zulfa eN-We
147. Ketika Tuhan Menghadirkan Cinta Lewat Mimpi + Christin Effendy & Septian Suryadi
148. Ketulusan di balik layar – Ayu, Asep
149. KICAUAN CINTA + Afin Yulia dan Qus
150. Kisah Manis Berkabut Tebal ( Ardji dan Fernanda )
151. Kita Lebih Dari Cinta (Aini Nur Latifah Dan Rega Afrizal)
152. Kita Yang Tak Ada – Tihtian Asmoro dan Madeehana
153. KU INGIN KAU HALAL BAGIKU, AI KULSUM, AJI MUSWARA
154. Kutembak Kau Dengan Bismillah + Ariny NH dan Dimas Aditya
155. kutemukan Cintaku di Salman + Sri S. Ningsih dan Rianto
156. Kutunggu di Serayu + Sina Khairana dan Yogie Yogaz
157. Kyle Land + Evi Sudarwanto dan Aleh Putra Agung
158. Lagu untuk Verina – Firmansyah dan Jane Rieuwpassa
159. Laki-Laki Dari Surga + Eko Hartono dan Bayu Insani
160. Langit tanpa Awan_Bagus Rahmady Ichsan_Siti Asmaul Khusna
161. Lara – Hedia Rizki dan Rudi Wahyudi
162. Last friend + Dewi Murni dan Imam Hermawan
163. Layang-layangdanPerahuKertas +Ari dan Yuli
164. Lelaki Pencecap Kopi -Risa dan Reyzhadi
165. Lihat Cinta dari Dua Sisi + Nurul Huda dan Dyah Anindita Larasati
166. Lluvia + Isna R. Putri dan M. Arif Rizaldy
167. London, I’m in Love + Yoghi Lambesis dan Cut Dhea Evany Lara
168. Lost Butterfly + Insan Gumelar Ciptaning Gusti dan Mochamad Maksum Fajeri
169. LOVE AT SECOND SIGHT + Sarah dan Rizal
170. Love At The First Sight +Ahmad Rofasi dan Septia Tian
171. Love is crazy No! he is crazy + Sonya Putri Utami dan Wendy Anjasmara
172. Love is Jutek + Mushallina dan Juanda Prastowo
173. Love is Preman, Preman is Love + Hanna Tazkiya dan Gatot Januar
174. Love Research + Patricia Astrid Nadia dan ImanueL Maxilius Iman Rahardjo
175. Love You (On the Train) + Nur’aini dan Fajar
176. Matanya terus menatapku (Baim +Dina)
177. Maukah kamu-Te dan Pramoe Aga
178. MAWAR TARA + Rizgian Nursyahbani Mahesa dan Wisnu Rizky Anugrah
179. MAYBE TOMORROW + Enni Apriliani dan Ahmad Syukron
180. Melody in Spastic Paralysis + Sinta Novia S. dan Fikri Maulana
181. Menanti Datangnya Pelangi di Malam Hari + Yeriza Pangestu dan Gege Ayu Listya
182. Mendapat Hidayah-Nya + Nurfadhilah bahar dan El Anhar
183. Menghilangnya Sang Rembulan + Adila.N & Agus.N
184. Mentari Malam + Yunus Falah Kaban dan Intan Suryaningrum
185. Mentari Telah Kembali + Nilam Anjar & anjar wicaksono
186. MENTARI UNTUK NIA +SUKRO+WIDYASTUTI
187. Miracle Valley + Eside dan Ara
188. Monyet di Bali+Yudha Prisnanto+Srikandi Indra Putri
189. Mr. Jones dan Princess Kos-kosan + Ratna Shun Yzc dan Justang
190. My Beloved Angel + Gilar Hidayat dan Yuli Astuti
191. MY BLACK LADY + SIFFA ANISSA FR DAN SYAHPUTRA YOGA P
192. MY FIRST LOVE + suci wulandari dan bagus indra
193. My Mate is You + Eni NN dan Mulyoto M
194. Nada Dawai yang Hilang_Dhio Rezky Bhudeci & Dian Sulistiani
195. NAMA + Adelya Putri Zhahrani dan Muhammad Bagus Cahya Nugraha
196. Nostalgia Padang Edelweis +Z ainuddin dan Ikhsan Hidayah
197. ONE MORE DAY + Sinta Arsokendro dan Al Gren
198. OPERA DI ATAS EMBUN+ aditya dan isna
199. Pada Sepasang Tatap Gadis Air + Mel Puspita dan Sulung lahitani
200. Pagi untuk Dara + Afriza Wirdianni dan Zul Kariman
201. Pangeran Botol dan Putri Biola Santiasa dan Sanni
202. Pangeran Kucing dan Putri Game + Putu Trisna Purnami DewiAriasto Wibowo
203. PANGGILAN ITU + Syamsul Olenka dan Dian Ambarwati *naskah salah margin*
204. Pantofel Hitam + Dini Nuzulia Rahmah & Aditya Prana Iswara
205. Patra(untuk)Cleo + Bella Vanilla dan Rizki Maulana
206. Pazzle love + kendi & rahman
207. Pencarian Cowo Bayangan + Efa Masriana Butar-Butar dan Faisal Ibnu Fattah
208. PENCURI HATI + SITI RUQOYYAH & N. ZULKARNAIN
209. Perantauan Mempertemukan Kita, Anjas dan Mutiara
210. PERTEMUAN SEBELUM TA’ARUF + IWAN WUNGKUL dan ANNISA REEFA WULANDARI
211. Pesan Terindah + Aini & Billy
212. Pesawat Kertas Biru + Nurul Amalia Sari dan M. Arya Erlangga
213. Philosophia + Kibe dan Alizeti
214. Pilihan Hati + Ayumi Nalikrama Dienillah dan Aditya Noormansyah
215. POPPING LOVE + Dien Ihsani dan Suhe Herman.
216. Pukul 23.22 + Desur dan Larasaty
217. Putri’s Glasses Boy + Dhini Chalista Amelya dan Sulkipli
218. Rahasia Laura + Rinrin Indrianie dan Digen Ariansyah
219. Rembulan itu Kamu + Eli Zulkatri dan Dyah Ayu Setyani
220. Rendezvous + Wirasatriaji & Iruka
221. RETROVAILLES + Faradita + Aditya
222. RIVER OF LOVE + Desy Sundaryanti dan Tatan Haryadi
223. Romantika Cinta (The Couple Shirt’s Story) + Dhani Ramadhani dan Haqi Zou Fadillah
224. Sahabatku Idolaku + Dita Larasati dan Muhammad Solihin
225. SALAH + ARTHA dan ARI
226. Sandiwara Kedewasaan – Rony Samuel & Sukma Wita
227. Sapii-Keboo + Silvi Nur Ika Dewi dan Addid Agung Bayu Septianus
228. Sawarna + Agus Setiyoso dan Syahira Dana
229. Sebuah Ruang Bernama Rindu + Muhammad Alfisyahrin dan Ratih Cahaya
230. Secangkir Kopi, Segelas Deja Vu+Barrud Darovi dan Risky Fitria Harini
231. Sembilan Sembilan Kosong + Rayya Tasanee dan Tarom Ahmad
232. Semoga mimpi indah + Septi Prima Anggraini dan Rindang Muharza Viawan
233. Senandung Cinta Sahabat + Amel dan Sultan
234. Senja Di Hari Ketiga + Oktavia Prahesti dan Reza Firman A.
235. Senyuman Gadis Maya + Henydria Dwi dan Rafhael Dewa
236. Senyuman Purnama – Ira dan Erwin
237. Sepercik Senja + Kiki dan Zendra
238. SESAL + Sri Marflowers dan Ilham Febri
239. Sesuatu yang Kau Sebut Cinta + Wahyu E. Purba dan Sarah
240. SETITIK CAHAYA YANG TERHALANGI AWAN HITAM + YEYET NURHAYATI DAN ABDUL GAFFAR AKHID
241. Siapa yang Tahu + Axellageraldinc + Teresa
242. Silent In Love + Ilham Adhie dan Machrifatul Amalia
243. Sistem Peredaran Darah Punya Cerita + Dies Margianingsih dan Rianto
244. Skenario Memori Absurd + Ibnu Majah dan Bayuningrum Wijiastuti
245. Sketsa Kata + Haeruddin dan herdiyani
246. So, Its You + Devi Eka Kusumawati dan Idiawam Matahari
247. Special Guest + Elsa dan Sandi
248. Suara puisi hati + Risya Rizky Nurul Qurani dan Masternagato
249. Sudut Ruang Referensi + Erlis Budiarti dan Bambang Septiawan
250. Summer School + Aji Raenaldi dan Arsita Wulan Ndaru
251. Sun and shine + wm faisal anwar dan rismalinda.
252. Sun Diary + Hikaru Xifos dan Lailatul Fatma
253. Sunset at the Train+ Davy Dazz ‘Vicky’ dan Zephyr
254. Surat Cinta Untuk Borneo_Sekar & Iqbal
255. Surat Dari Sani + Novita Suci dan Imam Nurdihanto
256. Surat Merah Jambu + Ayu Ira Kurnia Marpaung & Hadi Sujatman
257. Tak Seindah Sakura+Nora Permatasari & Pifet Oktori
258. TANDA CINTA DI KOTA REOG + AISYAH ALHUMAIROH DAN FERDIAN ANDY YUS SETIANTONO
259. Tangan Bionik Untukmu + Rana Amani + Faris Aziz
260. TANPA NAMA + Retno Yulianti dan Bayu Adi Pamungkas
261. TEKA – TEKI CINTA + TEGUH & LESTARI AL-FATIH
262. Teman Khayalanku + Ruci Indra Jhaladri & Chintya Pramana
263. Tentang Janji Masa Kecil + fitria dan irvan
264. Tentang Sebuah Rasa + Ukhti Winar Setyaningrum dan Zreon Subiyanto
265. THE LAST TIME + Desi Tri Rahmawati & Syahandrian Eda
266. The rainbow man+Luisa Aristy+Christian Halim
267. The Unexpected Love + Yunita dan Budi
268. There’s a Day (Suatu hari nanti) + Ca (Rosanna) dan Ryd Wanijima (Wirawan)
269. TIGA + ParamithaSBU dan HendrawanL
270. ‘Till We Meet Again + Pardo Muhamad Arifin dan Leli Erwinda
271. Time Forget + Devi Nurita Sari dan Andi M Reza
272. Tuhan Sayang Aku Juga Kamu + Taufiq Adji S. dan Jundi Nidaa’ul F.
273. TULIP+Dhorifah dan Fadlli
274. Tunas Cinta yang Patah + Attar Arya dan Red Carra
275. Two Cups of A Story + Shi dan aR
276. Two Writers, One Love Story + Septy Delyana dan Iwan Dwi Suprianto
277. Under The Tree Rizki Alif S.A – Dinar Astari
278. You And Me, Amazing! + Abdul Jamil dan Ain Saga
list end
279. 20 Hari Cinta + Laily Rachmawati dan Rahmat Syaifudin Al Ramadani
280. BERAWAL DARINYA+ LIYANDO dan ADINDA
281. DI BATAS SELENDANG MERAH + Panji Pratama & Nimas Kinanthi
282. Ingatkan aku akan senyummu + Saputra dan Annissa Permatasari
283. PERTEMUAN DI MUSIM DINGIN + MELIA OKTAPANI DAN M. FAHZIANSYAH
284. Puzzle Hati + Daniel Kusumawardhana dan Ranny Afandi
285. Sang surya + Annezhya dan Indra
286. SATU CINTA – Iam Firdaus dan Lira P.
287. Taksi untuk Diendra + Nita Miranti dan Hussain Fajrn
288. Separuh Harapan Yang Tertunda + M. Rully Muchni & Dilla Astria
289. A wonder from the sky + Jonathan D. Sadikin dan R. Aisyah Shaumasari Maulana
290. Apel Di Ujung Senja + Jayadi Oemsr Bakrie dan Yumnaa Humnah
291. Cinta di atas Ketidaksempurnaan + Eka Nurwati dan Bimo Satria
292. Langit tanpa Awan + Bagus Rahmady Ichsan dan Siti Asmaul Khusna
293. Lelaki yang Berdiri di Depan Mataku + Misnama Abdi Sastra dan Musthafa Hs. (NEW)
294. Aku memang untukmu Suhaila + Kharirotul Suhaila dan Dafi Riski Syahputra
*Terima kasih buat kalian yang namanya sudah terdaftar di atas sebagai peserta lomba ‪#‎CerpenDuetUnsa‬. Tapi, bagi kamu yang merasa sudah kirim naskah tapi
belum terdaftar silakan untuk mengirim ulang naskah dengan cara: meneruskan (mem-forward) naskah yang pernah kamu kirimkan (bukan kirim email baru). Kami
tunggu paling lambat pukul 16:00 WIB (pukul 4 sore) hari ini (30 September 2013).
*Adapun pengumuman Peserta 40 Besar yaitu paling lambat 2 minggu setelah deadline, dan pengumuman Pemenang Terpilih akan diumumkan paling lambat 1 bulan
setelah deadline.
Salam,
-Crew Unsa.
Lalu terpilihlah!



PESERTA 32 BESAR LOMBA #CERPENDUETUNSA


Congrats!
  1. A Thousand Ways to Meet You + Ucie Eka dan Aditya R.F.
  2. Acil + Rosdiana Amalia dan Rahardian Panji Oki
  3. A-ha! + Uni Dzalika dan Chicko Handoyo
  4. At That Momen + Vincentia dan Jacob
  5. Biru + Dyah Ika Sari dan Alfian N. Budiarto
  6. Bittersweet + Koko Ferdie dan Rina Purwanti
  7. Blossom in Januari + Artie Ahmad dan Ken Hanggara
  8. Cerita Dalam Mata + Adi Nugroho dan Yetik Afriana
  9. Chocova(n)iLove + Feti Habsari dan Lihn
  10. Cincin Tak Mesti Bundar + M Hasbi A.S dan Khuzaima
  11. Cinta dalam Selembar Foto + Anis Meow dan Maxum Groegrie
  12. Cinta Dua Titik + Endik Koesmoyo  dan Putri Nur Anggraini
  13. Dear Love, Wait Me + Zahratul Wahdati dan Gema Darmawan Saputra
  14. Dejavu (Dream or Real) + El Eyra dan Kamal Agusta
  15. Dibalik Selimut Adat + Fitria dan Adhika
  16. Fate + Mudztova & Risna Utami
  17. Finding You in Champ Elyse + Ahmad Zaki Fauzi dan Sekar Galih Asiyah
  18. Firasatku + Sayfullan dan Rismami
  19. Harmoni Hujan + Agista Zulfa Dini & Yulianto Wibowo
  20. Hart + Diasya Kurnia dan Ahmad Azwar
  21. Kyle Land + Evi Sudarwanto dan Aleh Putra Agung
  22. Laki-laki dari Surga + Eko Hartono dan Bayu Insani
  23. Lluvia + Isna R. Putri dan M. Arif Rizaldy
  24. Miracle Valley + Eside dan Ara
  25. Mr. Jones dan Princess Kos-kosan + Ratna Shun Yzc dan Justang.
  26. Rendezvous + Wirasatriaji dan Iruka
  27. Sembilan Sembilan Kosong + Rayya Tasanee dan Tarom
  28. Sketsa Kata + Haeruddin dan Herdiyani
  29. Sunset at the Train + Davy Dazz ‘Vicky’ dan Zephyr
  30. Surat dari Sani + Novita Suci dan Imam Nurdihanto
  31. Tiga +  Paramitha SBU dan Hendrawan L
  32. Two Cups of A Story + Shi dan aR
Untuk peserta yang belum lolos tetap semangat, kami yakin lomba duet kali ini telah meninggalkan kesan yang menyenangkan untuk semua peserta. Penjurian selanjutnya akan dilakukan oleh Tim Redaksi de TEENS.

Hehehehe, mengenang sesuatu yang indah memang asik :)

Dear Love, Wait Me
Zahratul Wahdati dan Gema Ds
Malam itu sinar rembulan menilik perlahan menembus bingkai jendela yang belum ditutup gorden oleh Ara. Ditemani lampu kamar yang redup, berkas sinar rembulan jelas terlihat menyentuh tangan Ara yang sedang memainkan flashdisk ungu di tangannya, sesekali dia membuka tutup flashdisk, menutupnya lagi, membukanya lagi, memutar-mutarnya, dan tersenyum. Mengingat kembali kenangan dua bulan yang lalu.
******
Itu Bumbum, jika kalian pikir itu semacam mobil, salah. Bumbum adalah nama panggilan buat laptop kesayangan Ara. Ara memang aneh, punya kelainan karena imajinasinya terlalu tinggi.
Ara yang baru pulang dari rumah teman-temannya itu terlihat lelah, tapi bukannya mengambil segelas air, dia malah langsung membuka Bumbumnya itu. Maklum, Ara baru mengopi drama-drama Korea terbaru dari Putri dan tekadnya, “aku harus menonton semuanya malam ini.” Oh ya, foto-foto narsisnya selama di SMP dan SMA bersama teman-temannya juga dia kopi dari Zakiya, sebelum dia ke rumah Putri. Kemudian Ara menekan tombol power.
“Aishh ... flashdisk-ku mana?” Ara panik, semua isi tas pink-nya terbongkar, berserakan.
“Aduh! pasti ketinggalan di tempat Putri.” Segera dia mengambil ponsel yang terlempar jauh saat Ara membongkar tasnya tadi. Tapi belum sempat dia menekan tombol hijau, Ara teringat sesuatu.
“Ahh, ini pasti ketinggalan di rental komputernya Mas Kaka, tadi aku kan nge-print tugas di situ.”
Desktop belum terbuka, hanya sampai pada menu log-in dengan latar Choi Siwon tersenyum, dan sebuah account picture kecil bergambar cewek cantik memegang teddy bear pink, Ara langsung bergegas menuju tempat rental komputer Mas Kaka.
“Lea ... pinjam motornya lagi, bentar aja, flashdisk-ku ketinggalan.” Lea yang lagi di toilet tak sempat menjawab, dan Ara sudah menghilang.
***
“Pusing? Sejak kapan nama flashdisk-ku berubah menjadi pusing?” Dio bingung, nama flashdisk-nya berubah. “Ah, mungkin ini kerjaan Lian, tadi kan dia pinjam.” Dio mengerakan mouse-nya, hingga kursor mulai melangkah ke tulisan ‘pusing’ itu, dan mengkliknya.
Wow, tugas-tugas, lagu-lagu, beberapa catatannya, berubah menjadi serangkaian foto-foto narsis (foto-foto itu tidak dimasukkan ke dalam folder). Dio agaknya terpana dengan kecantikan foto-foto gadis itu, tapi rasa kehilangan tugas kuliah dan beberapa karyanya, membuat matanya yang terpana itu hanya sementara.
“Aduh kacau, Lian! flashdisk siapa ini?” Tangan Dio memukul jidatnya hingga mundur.
Flashdisk-mu kan? emang kenapa?” sahut Lian enteng, dia duduk di samping Dio, lalu melongo ke layar melihat apa yang terjadi.
“Ngarang, flashdisk-ku namanya genene enyong bukan pusing!” Dio sewot. Mengingat di dalam flashdisk-nya itu tersimpan tugas makalah yang harus dikumpul lusa, dan tugas ini sudah Dio kerjakan selama seminggu lebih. Bisa dibayangkan kan sakitnya?
“Kamu teledor banget Yan, sampai flashdisk pun tertukar?”
“Tertukar? Mana kutahu, tadi mas Kaka yang ngasih flashdisk ini setelah selesai ngeprint tugasku itu bentuk dan warna juga sama kaya punyamu.” Lian membela diri.
“Ahh udahlah, di rental komputernya mas Kaka kan? Aku ke sana, pinjam motor Yan, isi bensinku sekarat.” Dio bergegas keluar.
“Iya, nih kunci.” jawab Lian sambil memberikan kunci motornya.
 ***
Tidak sampai sepuluh menit, Ara tiba di tempat tujuan, rental komputernya Mas Kaka.
“Mas, ada flashdisk ketinggalan?” tanya Ara terburu-buru.
“Hmm, oh iya, tuh ambil aja, cuma itu flashdisk yang ketinggalan di sini.” Jawab Mas Kaka yang saat itu masih berkutat di depan layar komputer.
Tanpa pikir panjang lagi Ara mengambil flashdisk ungu itu, mengucapkan terimakasih kepada mas Kaka lalu melaju kembali dengan motor merah pinjaman, ia ingin cepat pulang. Malam sudah semakin larut, dan SS5 sebentar lagi mulai.
Setelah memarkir motor Lea sembarangan, Ara langsung berlari melewati kamar-kamar kos, menaiki anak tangga dan akhirnya masuk ke kamar , Bumbum yang masih dalam keadaan tertidur segera bangun ketika flashdisk ungu itu dipasang pada tubuhnya. Tak lama di pojok kanan bawah munculah kotak smadav, beberapa detik men-scane flashdisk itu mencari virus yang mungkin bersarang di flashdisk apalagi setelah flasdisk itu hinggap pada beberapa laptop milik orang lain: Zakiya, Putri, dan terakhir komputernya Mas Kaka.
Ahhh, ada banyak virus terdeteksi, dia segera menyuruh smadav untuk membersihkannya. Sambil menunggu smadav berkerja, dengan bakat menyanyi yang kosong namun memiliki kepedean luar biasa, dan beramsumsi bahwa suara cemprengnya itu seperti Gita Gutawa, dia mulai bernyanyi I Still Love, original soundtracknya Big yang dinyanyikan Suzy Miss A, meskipun hanya terdengar lirik depan dan “eemmmemmemm” sebagai lirik tengah lalu “ooooooooo” sebagai lirik akhir.
Kursor dia arahkan ke kotak kecil berwarna kecokalatan file eksplorer di ujung kiri laptop, dan klik, terpapanglah isi semua folder di laptop Ara. Dia merasa ada yang aneh dengan deretan disk-disk di komputernya, ada nama disk yang baru di sana, tertulis “genene nyong (G:)”, dia sedikit mengerutkan dahi, beberapa saat kemudian dia tertawa keras, nama disk itu menurutnya gokil, mengunakan bahasa jawa tegal alias medok yang mempunyai arti “punya saya”, dia garuk-garuk kepala, itu bukan nama flashdisk-nya. Dia ragu-ragu mengklik, berharap nama flashdisk itu diganti oleh salah satu temannya.
“Ahhh, ini bukan folder-folder-ku ... aduuuh!” Ara mengacak-ngacak rambut pendeknya. “O’ow kayaknya flashdisk-ku tertukar deh ... gimana ini?”
Ara menggigit jari menatap folder yang memenuhi flashdisk di depannya,dia mengoyang goyangkan laptopnya “Bumbum bagaimana ini?” Bumbum hanya diam, tak ada sahutan. Ya iya lah!
Helaan nafas panjang terdengar tepat ketika wajah Ara menelungkup di atas keyboard. Hanya sekejap, dia menatap kembali ke layar laptop membaca nama-nama folder di flashdisk “genene nyong”, ada tekanan batin di sini, di sisi lain dia tidak mau membuka folder milik orang lain, dan di sisi lainnya dia juga penasaran dengan isinya, apalagi saat hatinya berharap bahwa ada petunjuk tentang pemilik flashdisk ini. Tanpa banyak pikir lagi kursor mulai mengarah untuk mengklik tulisan “genene nyong” itu.
“Ra ... SS5 sudah mulai!Suara Lea dari ruang TV di luar.
Tidak mempedulikan laptop yang masih menyala, rasa penasarannya buyar. Ara keluar kamar dan duduk antusias di ruang TV.
***
Dio yang menggunakan motor Lian itu akhirnya tiba di rental komputernya Mas Kaka. Sekitar lima menit setalah Ara pulang.
“Mas, flashdisk-nya ketukar tadi.” Dio berbicara datar sambil meletakan flashdisk ungu di meja kaca sedikit dihentakan.
“Wah, tadi baru aja ada cewek yang ngambil flashdisk ketinggalan di sini, jadi itu flashdisk kamu?” Mas Kaka tetap pada posisi duduk menatap komputer.
“Pasti itu flashdisk-ku, aduuuh gimana ini?” Dio menghela nafas berat.
“Lain kali kalo punya flashdisk itu ditandai mas! biar gak ketuker.”
Dio mengela nafas berat lagi, dia tidak butuh ceramah, dia butuh flashdisk-nya kembali.
“Ya udah gini aja, dia pasti juga kebingungan,” Dio tersenyum kecut menutupi kekesalannya. “Kalau besok pagi dia ke sini mencari flashdisk-nya, suruh dia temuin aku di taman kampus, di bawah pohon mangga itu.”
Mas Kaka bergumam sambil mengangguk-angguk sebagai jawaban.
***
Awan kelabu menutupi langit kota Semarang, hujan hampir tiba. Suhu dingin membuat mata Ara sulit terbuka, ditambah lagi malam tadi dia menonton TV hingga pukul 01.00 dini hari. Dasar koreaholic, selalu lupa waktu kalau sudah korea dan sejenisnya muncul di TV.
Akhirnya Ara benar-benar terbangun saat hujan lebat mengguyur, membuat atap seng berbunyi nyaring. Walau hujan Ara tetap bersiap-siap, tujuannya kali ini bukan hanya ke kampus, tapi juga ke tempat Mas Kaka, mengurus masalah flashdisk tertukar ini. Clek, dia mengunci pintu kamarnya.
“Ra!” kepala Lea muncul dari sela-sela pintu kamarnya “aku ikut kopi drama Korea dong?”
Wajah Ara menjadi tidak beraturan, “flashdisk-ku tertukar Lea ... Huaaa!!”
“Lha, kok bisa? Coba sini mana flashdisk-nya, mumpung laptopku udah nyala, kita cari tahu siapa pemiliknya.” Kata Lea menyuruh Ara masuk ke kamarnya.
Sambil menunggu hujan berhenti, mereka berdua mengobrak-abrik isi flashdisk itu. Ada lagu-lagu keroncongan di dalam folder flashdisk, ada tugas-tugas morfologi, sintaksis, fonologi, yang membuat mata Ara dan Lea sedikit perih. Mata mereka berdua berakhir pada sebuah pas foto ijazah, kemudian diperbesar hingga tulisan yang berada pada bajunya terlihat jelas.
“Handio.” eja Ara dan Lea pelan.
“Dio!” pekik Lea keras hingga Ara mencubit lengan sahabatnya itu kesal karena mendapat sengatan lirik dijantungnya, Lea nyengir sambil mengaduh.
“Kamu kenal orang ini Le?”
“Tentu.” Lea mengangguk-angguk, tangannya mengelus-ngelus foto resmi Dio berlatar merah sesuai dengan wajah Lea sekarang, “aku ngefans banget sama dia, dia itu kakak kelasku saat SMA, dari dulu aku pengin banget punya fotonya, sekarang akhirnya kesampaian, aku ikut kopi Ra!”
“Haha, lebay deh, cepat kopi, aku mau ngembaliin flashdisk-nya nih,” tanpa aba-aba pun Lea sudah memindahkan foto Dio ke laptopnya, lalu meng-eject flashdisk itu dan menciumnya, cinta itu bisa membuat orang gila menjadi semakin Gila. “sini ah.. flashdisk-nya entar penuh virus.”
Bibir tipis Lea maju beberapa senti, Ara tertawa, menjulurkan lidahnya dan bergegegas pergi menjauh dari radiasi teriakan Lea, walaupun Ara sudah menuruni tangga teriakan Lea terdengar keras, dan Arapun hanya tertawa.
***
Hujan telah berhenti, kuliah dibatalkan karena hujan, atau mungkin karena memang dosennya yang malas mengisi kuliah. Tapi Ara tetap pergi ke kampus. Kenapa? Kan sudah dibilang, Ara ingin mengambil flashdisk-nya.
“Mas Kaka tadi bilang aku disuruh menunggu di sini.” Ara duduk di bawah pohon mangga yang buahnya mulai meranum, membuka laptopnya.
Suasana masih mendung dirasa tepat untuk melanjutkan novelnya yang telah lama terbengkalai. Sedikit informasi, Ara itu memiliki obsesi menjadi penulis terkenal, hingga bisa menghasilkan uang sendiri.
Satu per satu kata mulai dirangkai, hingga terbentuk satu paragraf.
“Hmm, halo?” seorang cowok tinggi menggendong sebuah gitar dengan memegang sebuah flashdisk di tangan kanannya menyapa, dan sedikit merusak konsentrasi Ara.
“Pasti Dio? Nih flashdisk-nya.” Ara langsung mengambil flashdisk Dio dari dalam tasnya.
Cowok ini mengulurkan tangan, tapi bukan memberikan flashdisk, “Lian Abrizam, panggil aja Lian, orang yang bertanggung jawab atas kasus tertukarnya flashdisk kamu dan Dio.”
“Ow jadi kamu bukan Dio, aku kira Dio yang punya flashdisk ini.” sahut Ara, tapi ada sedikit penyesalan dengan ucapannya tadi, Ara secara tidak sengaja memberi isyarat bahwa ia telah membuka isi flashdisk Dio.
“Iya Dio yang punya, tapi ketuker gara-gara aku ...” ujar Lian penuh penyesalan.
“Oh ...,” kata Ara dengan nada berliku-liku, merasa lega Lian tidak sadar kalo dia sudah membuka flasdisk itu. Lalu dia mengulurkan tangannya, menirukan cara Lian tadi. “Mutiara Syifa, panggil aja Ara.”
Lian menyambut tangan lembut Ara dengan senyum.
Tes ... sebutir air hujan mengenai Bumbum, Ara segera melindungi Bumbum memasukannya kedalam tas, mereka berdua menatap ke langit sekilas, awan mendung semakin menjatuhkan isinya, mereka berdua bergegas mencari tempat berteduh, mereka berhenti di parkiran kampus, tempat terdekat dari taman.
Hujan deras menyatu bersama tawa Lian dan Ara, mereka sudah mulai akrab meskipun baru bertemu tadi, sifat humoris dan supel Lian membuat Ara, cewek kaku setiap berhadapan dengan cowok, berubah menjadi cewek yang asik untuk diajak ngobrol. Secara terbuka dan blak-blakan Lian menceritakan siapa dirinya, dan ini membuat Ara terkesan dengan kejujurannya.
Dingin hari itu tergantikan dengan hangatnya cinta pada pandangan pertama. Jaket Lian yang melekat di tubuh Ara pun membuat kesan manis pada pertemuan itu. Ara jatuh cinta.
Sebelum mereka berpisah, tak lupa mereka mengembalikan flashdisk masing-masing, mereka juga sempat bertukar nomor ponsel, dan satu lagi, Ara juga menitipkan salam Lea untuk Dio kepada Lian. Haha, padahal kan Lea sama sekali tidak menitip salam, tapi pikir Ara kalau tidak diberitahu, cinta mana pernah bisa diketahui.
***
Hari demi hari, minggu-minggu berlalu, Lian semakin akrab dengan Ara. Hubungan mereka sudah seperti orang pacaran, ke mana-mana berdua. Tiap malam inbox Ara penuh dengan nama “Pengamen Gak Laku” nama Lian dirubah secara sepihak. Tapi bukan Ara saja, Lian juga merubah nama Ara dengan “Korea Nyasar” di ponselnya. Mereka berdua memang serasi, satu bikin lagu tapi gak laku-laku, satunya lagi disorientasi dengan negara sendiri.
Ah iya, bukan cuma Ara dan Lian. Dio dan Lea juga. Semakin akrab, apalagi Lea, sahabat terbaik Ara yang berkelakuan semacam cacing kepanasan ini, mudah sekali akrab dengan semua orang. Mudah sekali akrab? Lantas mengapa tidak dari dulu saja Lea mendekati Dio? Begini, Dio tersenyum padanya saja sudah membuat lidahnya kelu. Cewek cacing kepanasan mendadak menjelma putri bercadar dari negeri seribu satu malam. Mendadak anggun dan pemalu.
“Kapan ya, Lian nembak aku.” Ara curhat dengan Lea.
“Ya, kapan-kapan, mungkin menunggu momen yang tepat.” Lea menjawab datar.
“Aduh, jawaban apaan? Gak membantu sama sekali,” Ara agak menyesal curhat dengan Lea. “Lea, gimana dengan Dio?” Ara mulai jahil.
“Gak tahu nih, kapan ya dia nembak aku?” jawab Lea.
“Entahlah Lea, mungkin nunggu momen yang tepat, haha ...” Ara puas sekali ketawanya.
“Araaa …!” Lea yang mudah emosi itu melempar bantal ke wajah Ara.
Hingga larut malam mereka saling curhat dengan perasaan mereka masing-masing, dua insan yang sedang jatuh cinta, dua insan yang sedang menunggu.
******
Malam itu sinar rembulan menilik perlahan menembus bingkai jendela yang belum ditutup gorden oleh Ara. Ditemani lampu kamar yang redup, berkas sinar rembulan jelas terlihat menyentuh tangan Ara yang sedang memainkan flashdisk ungu di tangannya, sesekali dia membuka tutup flashdisk, menutupnya lagi, membukanya lagi, memutar-mutarnya, dan tersenyum.
flashdisk ungu Lian,” ucapnya dalam hati sambil tersenyum, “kata Dio, ada kejutan Lian di dalamnya.” Ara semakin penasaran, Bumbum sudah menyala, tinggal dicolokkan saja flashdisk-nya.
Di luar, Dio yang mengantarkan flashdisk Lian ini, mengobrol akrab dengan Lea. Nampaknya malam ini adalah momen yang tepat itu untuk Lea. Dio tiba-tiba menggenggam kedua tangan Lea, menatap matanya, dan mengatakan kalimat yang Lea tunggu-tunggu sejak dulu.
“Lea, aku suka sama kamu, maukah kamu menemani hatiku, selamanya?” Ucapan Dio itu benar-benar membuat Lea tak mampu berkata apapun, hanya isyarat anggukan yang berarti “ya” yang bisa dia lakukan.
Malam ini benar-benar kemilau di hati Lea, bintang Dio dan bintang Lea tak lagi tertutup awan gelap, semua sudah jelas. Sepasang kekasih kembali benderang di langit, di antara berjuta bintang.
***
Ara tersenyum bahagia melihat mereka dari kamar, dan berharap apa yang terjadi pada mereka juga terjadi kepadanya.  Berharap Lian juga mempunyai perasaan yang sama dengannya.
Kursor mulai menuju disk yang bernama “Lian” itu. Hanya ada satu file di sana, file video. Tanpa ragu Ara mengklik file tersebut.
Video mulai terputar, sebuah foto Ara yang sedang memangku laptopnya di bawah rindang pohon mangga, Ara tersenyum sambil membaca tulisan di bawah foto itu. “Ini pertama kali aku bertemu denganmu, Mutiara Syifa, aku sangat berterimakasih kepada Dio dan tentu Mas Kaka, dan tak lupa pada Pohon Mangga itu, jujur langkahku berhenti beberapa saat ketika melihatmu dari jauh, ada getar aneh dihati ini, dan tanpa sadar aku mengambil foto ini”
Beberapa detik setelah Ara membaca tulisan itu, foto berganti dengan foto Ara dengan bibir maju memandang gitar dipangkuannya. Ara tertawa kecil membaca tulisan dibawah foto itu.
“Hahaha, aku ingat kamu marah-marah sambil bilang gitar rese kenapa bunyimu fals hah? Dasar, udah berulang kali aku ngajarin kamu, tapi tetep aja nggak bisa-bisa.
Foto-foto selanjutnya sama mengambarkan kenangan-kenangan cinta mereka berdua, mulai dari awal hingga sekarang, dari foto yang diambil secara transparan atau sembunyi-sembunyi, dan berakhir pada sosok Lian dengan T-shit ber-background kamar kosnya yang berantakan.
Lian tersenyum, lalu dia berkata dengan nada serius “Mutiara Syifa, aku tau aku hanya pengamen yang tidak laku, tapi bolehkah aku mengamen dihadapanmu setiap hari? Karena aku ingin menyanyikan lagu-lagu cinta yang aku buat untukmu, dan aku berharap kau membayarnya dengan cintamu, aku mencintaimu Ara, boleh aku menjadi tokoh utama dalam novel-novel yang kau terbitkan dihatimu?”
Nafas Ara berhenti tepat dengan suara Lian berhenti, Ara mengulang lagi video itu, dia masih belum percaya dengan apa yang dia lihat dan dengar tadi, air mata Ara mulai berjatuhan ketika sekali lagi Lian mengucapkan penyataan cintanya, dia tersenyum, namun kemudian diam, raut wajahnya melemah.
Nasehat Ayah Ara lima tahun lalu berbisik lemah dari ingatan Ara, lima tahun lalu ketika Ayah kembali kehadapan yang maha Kuasa.
“Ara, kamu itu satu-satunya mutiara Ayah, jaga diri baik-baik, kejar cita-citamu, jangan pacaran dulu, Ayah sayang Ara.”
Ara berjanji pada dirinya sendiri dia akan melakukan nasehat itu, Ara kembali menitihkan air matanya, kini air matanya bukan lagi air mata bahagia tapi air mata ketidak berdayaan, dia mencintai Lian, namun dia tidak mungkin mengikari janjinya dan membuat Ayahnya kecewa.
***
Ara mengedarkan pandangannya menikmati aura kenangan masa lalu di tempat ini, di bawah pohon mangga di taman kampus pertama kalinya dia bertemu dengan Lian, dia merunduk, matanya mulai panas, dia genggam erat flashdisk ungu Lian. Namun akhirnya air mata mengalir melihat dari jauh raut wajah bahagia Lian, mengetahui Ara menangis Lian bergegegas berlari mendekat.
“Ada apa Ra?” Lian berlutut didepan Ara yang duduk. Jantungnya tiba-tiba berhenti melihat cewek yang dia cintai menangis.
Ara menghapus air mata mencoba tetap tenang, setelah menghela nafas Dia mulai menjelaskan semua kepada Lian, betapa dia mencintai Lian, dan betapa dia juga menyayangi Ayahnya. Ara bercerita tentang keinginan Ayahnya melihatnya berhasil meraih cita-cita, keinginan Ayahnya melihatnya bahagia, dan keinginan Ayahnya agar Ara tidak dulu pacaran hingga cita-citanya benar-benar tercapai.
Lian hanya bisa diam. Lian ternyata juga meneteskan sedikit air mata, bukan karena cintanya yang harus ditunda dulu, tapi karena rasa sayang Ara kepada Ayahnya membuat hati Lian bergetar, dan bersedia menuggu Ara hingga cita-citanya terwujud.
***
Setahun berlalu, sejak kejadian itu. Lea dan Dio sekarang semakin lengket saja, bagi Dio ini adalah pacaran terlama yang pernah dia jalanin. Bagi Lea semoga pacaran kali ini adalah yang pertama dan yang terakhir kali.
“Mari kita sambut penulis kita, Mutiara Syifa.” kata seorang MC saat membawakan acara jumpa pers novel “Ara Juga Sayang Ayah” yang best seller seluruh Indonesia itu. Pencapaian yang luar biasa dari seorang gadis berumur 21 tahun itu.
Lian duduk antusias di kursi depan, bangga melihat cewek yang dia cintai sudah mampu mewujudkan mimpinya, dan duduk sebagai pembicara di depan. Lian sekarang juga sudah menjadi musisi pengiring sebuah kelompok teater terkenal di ibu kota.
Di tengah acara, Ara menyelipkan obsesi selanjutnya, dan diiringi tepuk tangan pengunjung di sana.
“Lian, aku sudah menjadi penulis, dan kamu sekarang bukan pengamen gak laku lagi, kali ini aku punya satu obsesi lagi, dan ini perlu bantuanmu Lian, aku pengin membuat sebuah film.”

--TAMAT—


* Penulis 1
Nama lengkap Zahratul Wahdati, dengan nickname bejibun di antaranya adalah Izzah, Izah, Izza, Iza, Zahra, Zahro, Ahra, Ara, Rara, Zahwa, Dati dan nickname yang paling internasional darinya adalah Ijah. Terserah mau manggil dia dengan nickname yang mana atau mau buat nickname baru untuknya terserah. Lahir 27 desember 1994, di kota pemalang, Jateng, gak tau pemalang cari di peta. Alasannya menulis itu cuma satu dia tidak mau dianggap gila karena sering ngomong sendirian, makanya dari pada ngomong sendiri mendingan ngomong lewat tulisan. Imajinasinya emang aneh, bahkan lepi kesayangannya dinamain Bumbum, dia adalah penyuka makanan manis, asem, asin, rame rasanya, hhhh. Bisa dihubungi di nomer Hp 085713461511, fb Zahra diyzha, twitter @zahwa94.
*Penulis 2
Kenalin gue, eh gak, pake “saya” aja. Kenalin saya Gema Darmawan Saputra, panggil aja Gema. Saya ini pecinta musik, (bukan nyanyi ya, garis bawahi itu), yang membagi cintanya pada Sastra. Lahir di kota Banjarmasin, Kalsel, 14 Juni 1993, dan sudah 12 tahun berada di Palangka Raya, Kalteng. Udah puluhan komposisi musik, puluhan puisi, sajak, artikel, yang telah saya buat. Cerpen juga ada puluhan, tapi baru dua yang ampe tamat, haha. Maklum, tiap kali bikin cerpen pasti ngelantur ke mana-mana, terus jadi bingung sendiri ngelanjutinnya gimana. Namun apapun itu, cuma sastra (terutama menulis) yang bisa membagi kecintaan saya terhadap musik. Saya punya ponsel yang nomornya 082157972120, fb juga ada Gema Darmawan Saputra. Ah iya, @gema_dr twitter saya.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates