Rabu, 06 Mei 2015

Pergilah! Aku Mohon, Pergilah!



            Rasanya ingin sekali mencekik, ah kenapa aku berpikir terlalu sadis seperti itu? Seadainya saja kata TIDAK SETUJU yang berulang kali aku katakan itu bisa membuat dia lenyap dari kehidupan kami. Seadainya saja sikap jengkelku membuat dia menyerah mencoba memasuki kehidupan kami. Mungkin, aku tidak akan seenek ini! Pikiranku benar-benar kacau, aku jadi malas kuliah, aku jadi malas pulang ke rumah, bahkan aku lebih memilih menjadi penghuni kos tetap meski tanggal merah tertera atau liburan panjang. Itu semua karena aku tidak mau berdebat tentang dia lagi! Tentang dia yang hanya bisa mendekati dan menaklukan hatimu, Mama. Tentang dia yang tidak pernah mencoba untuk mencoba menaklukan hati aku dan adikku. Apa dia pernah mencoba untuk menyakinkan kami bahwa dia layak untuk menjadikan dia sosok ayah? Dia pengecut! Dia tidak masuk kriteria seorang, Ayah untukku Mama. Tidak!
            Ini benar-benar membuatku kacau! Aku tidak tahu harus bagaimana lagi! Tidak ada yang mengerti perasaanku! Sebenernya aku tidak ingin menulis cerita ini di blogku. Aku tidak mau orang tahu tahu perasaanku. Tetapi rasanya, terlalu lama menyimpannya, hatiku pasti hancur karena terus menahan sesak. Biarlah, biarlah aku dibilang egois! Semua mengecap aku egois. Aku tahu aku egois. Aku tahu aku mementingkan diriku sendiri. Aku benar-benar tidak ingin setuju! Bisakah dimengerti!
            Semua orang tidak mengerti. Semua orang yang mendengar curhatku, semua sama saja. Mengatakan seharusnya aku menyisihkan sedikit egoisku. Intinya mereka bilang, harusnya aku setuju karena aku sudah dewasa. Apakah seorang yang sudah dewasa, tidak boleh bilang tidak setuju. Baiklah, kalau orang dewasa akan bilang setuju. Aku tidak mau dianggap dewasa dalam masalah ini. Aku tidak mau!
            Aku takut, Mama. Aku takut ada orang yang masuk di keluarga kita. Aku takut akan ada sesuatu yang lebih serius terjadi jika dia datang dalam keluarga kami. Aku tidak mau mengambil resiko itu! Aku terlalu takut. Okey, Mama dengan alasan dia bakalan membantu keuangan kita. Hahaha! Aku bisa melakukannya untukmu Mama. Aku akan belajar lebih giat. Aku akan menulis lebih giat. Intinya, apa pun akan kulakukan. Tapi tolong jangan memasukan dia dalam keluarga kita mama.
            Papah, aku tidak mau ada sosok yang mengantikanmu di sisi Mama. Tolong bantu aku Papah. Izah janji akan membahagiakan mama. Kecuali untuk hal ini, Papah. Izah tetep akan bilang tidak setuju!

            Mungkin sampai mama melepaskan lelaki itu, aku tidak akan pulang ke rumah. Aku tidak ingin melihat mama melihat aku menangis setiap menahan sesak setiap mama bertanya tentang persetujuanku. Aku tetap akan bilang tidak setuju. Terserah orang bilang aku egois. Aku tidak dewasa. Aku anak yang jahat. Terserah!

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates