Sabtu, 24 Oktober 2015

Mengacam Kenangan Bersama Teater Tikar





Semarang – Drama “Mengancam Kenangan” yang dipentaskan Teater Tikar di Auditorium Gedung Pusat UPGRIS sukses membuat penonton berpikir ektra, Kamis (08/10).  Drama ini menghadirkan representasi kejemuan dalam menyingkapi kenangan. Suasana Melankolis diberangi eksplorasi gerak tubuh, nada dialog, ilustrasi, serta setting tidak memberi penonton rehat untuk perpikir mengenai keberadaan kenangan.



Dalam diskusi bebas, setelah pementasan, sutradara drama “Mengancam Kenangan”, Ibrahim, mengungkapkan latar belakang ide dan naskah drama tersebut.
“Naskah Mengancam Kenangan, karya Iruka Danishwara (anggota Teater Tikar) merupakan tumpukan dan benturan antara kenangan satu dengan lainnya, yang berintegrasi, saling melilit. Mengancam Kenangan meminta kita untuk diuraikan, ditarik satu per satu ‘lilitan’ kenangan tersebut agar kita memposisikan kenangan secara tepat. “ ujarnya.
Drama ini juga dinilai memiliki diksi yang sulit dicerna, sebab mengunakan bahasa puitis yang penuh analogi. Meskipun begitu drama ini mampu menyadarkan kita untuk menghadapi kenangan.
“Diksi yang digunakan memang puitis dan memiliki arti dalam. Membuat penonton tidak memiliki ruang untuk rehat perpikir serta sejenak mendiamkan perasaan. Kenangan selalu mampu membuat otak kita terlampau padat. Membuat lelah pemain dan penonton. Namun diharapkan setelah menonton drama ini, kita bisa menyingkapi kenangan secara bijak. Jika berdamai atau melawan kenangan adalah sebuah kekonyolan, maka mengancam kenangan menjadi alternatif, karena mengatur kenangan pun sangat tidak memungkinkan.” tuturnya panjang.
Dalam pementasan drama ini dihadiri juga oleh Dosen Pembelajaran Membaca dan Menulis, Setia Naka Andrian, mahasiswa PBSI khususnya semester lima, dan sejumlah alumni UPGRIS. Para Pemain drama “Mengancam Kenangan” yang terdiri dari lima orang menunjukan keprofesionalannya bermain peran, mulai dari mimik wajah, gerakan tubuh, penguasaan panggung, penghayatan, dan olah suara. Pementasan ini secara langsung mengajarkan mahasiswa PBSI  mengenai pementasan drama yang baik.(Zahratul Wahdati)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates