Humor Yang Gagal Dikirim ke Majalah RDI (gara-gara udah tutup usia)
Majalah
RDI sudah tutup usia. Jadi, humor yang aku kirim ke majalah ini, aku posting
aja di blog. Di bandingkan nganggur :3 #NyesekBGT. Tetapi sepertinya garing -_-
#Tepok Jangkrik
Jawaban Berbobot
Oleh: Diy Ara
Mengajar anak SMK itu menguras
tenaga. Anaknya sering rame ketika pelajaran berlangsung. Tetapi, saya tidak
pernah merasa tertekan. Karena mereka selalu membuat saya tersenyum, bahkan
tertawa. Seperti suatu siang, ketika saya
mengajukan pertanyaan.
“Siapa yang tahu, bagaimana
langkah-langkah menulis surat?”
Indra mengangkat tangan dengan
semangat. “Yang pertama, siapkan kertas dan pulpen. Jangan lupa siapkan
tangannya juga. Terus tinggal nulis suratnya, Bu.”
“Duh, jawabannya ngaco. Jawabannya yang
berbobot, dong!” kata saya sambil menahan tawa.
“Iya, Bu. Kapan-kapan, kalau saya
mau menjawab sambil bawa batu. Biar berbobot.”
Tawa pecah di kelas itu, tak
terkecuali saya.
Pertanyaan Kritis
Oleh: Diy Ara
Seorang guru baru selesai
menjelaskan materi membuat puisi. Seperti biasa, ia melanjutkan dengan seksi
tanya-jawab.
“Siapa yang mau bertanya?” Guru itu
mengulang pertanyaan dua kali. Sampai akhirnya, ada siswi yang mengangkat
tangannya.
“Bu Guru, puisi baru itu dimulai
dari Chairil Anwar, ya?”
“Ini baru siswa aktif dan kritis.
Semuanya harus seperti dia, ya!”
Siswa-siswi malah tertawa. Guru itu jadi bingung.
“Bu, saya tidak mau seperti dia.
Saya siswa yang masih sadar, dan tidak mau jadi siswa kritis. Saya takut
disuntik.”
Siswa-siswi tertawa. Guru itu juga
tertawa. “Maksudnya, bukan siswa kritis tetapi pertanyaan yang kritis.”
Sauna Gratis
oleh: Diy Ara
Dua bulan lalu, Tante Damar menginap
di kos saya, di Semarang. Sebenarnya, saya tidak enak melihat keringat yang
terus mengucur di tubuh gendut Tante Damar.
Kipas angin kecil di kamar saya, tentu tak ampuh mengalahkan udara kota
ini yang amat panas. Tak tega saya melihat Tante Damar lelah mengibas-ibaskan
koran ke tubuhnya.
“Tante Damar. Maaf, ya, kepanasan.
Saya beliin es di warung dulu, ya!”
Tante Damar malah tertawa. “Kalau
kamu beli es, berarti usaha Tante sia-sia.”
“Maksudnya?”
“Usaha ngurusin badan. Dengan sauna
di kamar kosmu, gratis!”
“Hahaha! Ternyata ada hikmahnya
kepanasan.”
Haha. Yah... gagal dimuat dong. Cian. Bwek!
BalasHapushahahaha kayanya juga garing -_- lo aja ketawa bukan gara-gara ceritanya tapi gara-gara gagal dimuat -_-
Hapus