KAU KULEPAS
Kau Kulepas
Oleh:
Zahratul Wahdati
Ketika
senja lenyap oleh mendung, aku berusaha sampai ke peron, tempatmu berdiri. Kau
membelakangiku menunggu kereta. Aku mendekat. Gerbang itu menghalangi. Aku
menatap punggungmu. Lekat.
“Selalu
punggungmu.”
Mataku
berat. Mulai basah.
“Kau
tetap jauh.”
Ketika
hujan turun pelan, keretamu sudah datang. Sebelum kau naik, kau sempatkan diri
menengok ke belakang. Kau tetap tak akan menemukanku. Karena aku tak ingin ditemukan.
Ini terakhir: aku menatap punggungmu. Sebab dua jam lagi, sebelum sampai di
stasiun tujuanmu, keretamu akan berbaring. Dan kau mati di sana, sambil
menyebut nama kekasihmu yang tak jadi
kau temui.
Semarang, 2 Mei 2017
Catatan:
Tulisan tidak jelas karena tidak bisa tidur. Suara
sunyi yang terus saja kesepian.
0 komentar:
Posting Komentar