Pidato Bulan bahasa, Tema: Bahasa Alay merusak Bahasa Indonesia
Aduuhh tugas yang ini belum apal-apal, bukan tugas sih ... ini buat UTS besok. aduuuwwww hafalin Ra!! nge-blog mulu sih!! :D
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua
Yang terhormat Dr.
Muhdi, S.H., M.Hum selaku Rektor IKIP PGRI Semarang, berserta jajarannya, para
Dosen IKIP PGRI Semarang, tak lupa para mahasiswa IKIP PGRI Semarang yang saya
banggakan.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya kita dapat berkumpul pada
hari ini dalam acara bulan bahasa. Pada hari yang berbahagia ini izinkanlah
saya selaku Dekan Pendidikan Bahasa dan Sastra indonesia IKIP Semarang untuk
menyampaikan sepatah-dua patah kata kepada Para generasi muda tentang Masalah
bahasa yang digunakan remaja masa kini.
Para mahasiswa yang saya cintai, kalian masih ingat
dengan sumpah pemuda? Yang paling terakhir, menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Masih ingat itu? saya yakin kalian pasti meningatnya.
Sekarang saya tanya, apakah kalian generasi muda? kalau ya, apakah kalian sudah
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Iya, saya tahu, yang bersumpah itu bukan kalian. tapi
bukankah kalian penerus bangsa Indonesia? Saya sangat prihatin, banyak yang
menyepelekan bahasa Indonesia. Menurut kalian pasti begini, “asal ngerti saja
kan, ngapain pake bahasa resmi?” Atau “emangnya lagi ngomong sama presiden,
pake bahasa resmi segala?” Bahasa Indonesia itu bukan sekedar bahasa resmi,
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
Mahasiswa-Mahasiswa yang saya sayangi, Bicara tentang
bahasa persatuan. Kalian pasti tahu apa itu bahasa alay. Bukan hanya tahu, pasti
juga sering memakainya. Bahasa yang sering dibilang bahasa persatuannya anak
muda. Bahasa Indonesia yang kalian modifikasi sendiri. contohnya seperti Met
pagie cemua yach, atau dalam bahasa sms cemunguttzzz ea kaka. Entah apa kalian
terlalu kreatif atau memang berniat untuk merusak bahasa Indonesia.
Miris, Kita seharusnya malu jika tidak dapat menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik, karena kita pemiliknya. Berbanding terbalik dengan
Negara lain diluar sana, mereka justru bangga dan mulai mempelajari bahasa
Indonesia. Contohnya Negara Vietnam yang dengan terang-terangan mendeklarasikan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua mereka setelah Bahasa Vietnam, bahasa
indonesia juga dipelajari lebih dari 45 negara, menjadi bahasa terpopuler di
Australia, dan masih banyak lagi keistimewaan bahasa kita. Betapa menyedihkan
melihat kenyataan Bahasa Indonesia amat dijunjung oleh negara lain namun kurang
dihargai di negara sendiri.
Ingat, bahasa Indonesia itu lahir dengan penuh
perjuangan. Tidak sembarangan. seperti yang sudah saya bilang di awal tadi.
Bahasa Indonesia lahir dari usaha keras pemuda-pemudi zaman dulu untuk
mempersatukan Indonesia, dan sekarang, juga pemuda-pemudi, mengapa justru
merusak bahasa nasional kita?
Mahasiswa-mahasiswa yang saya banggakan, kalian adalah
generasi penerus bangsa, Indonesia masa depan ada di tangan kalian. Apalagi
kalian adalah calon guru, kalian diberikan beban untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme pada anak didik kalian, anak-cucu kalian kelak. Jika dari sekarang
bahasa Indonesia saja sudah kalian anggap remeh, bagaimana nanti anak cucu
kalian? bagaimana nanti Negara kita ini? Saya tak bisa membayangkan, bila kelak
nanti Indonesia kehilangan jati dirinya. Seperti orang amnesia. Lupa segalanya.
Saya tidak berlebihan mengatakan ini. Marilah, coba kita
tanamkan pada diri kita masing-masing untuk berbahasa yang baik dan benar. Dari
hal yang paling kecil dulu, menulis sesuatu di jejaring social seperti
facebook, twitter, dsb. Cobalah menggunakan bahasa yang benar, jangan diubah.
Jangan berlebihan. Biasakan menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan semoga
bermanfaat, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, terimakasih
atas waktunya.
ada sapi makan gulay
belinya di restoran australia
Hanguskan bahasa alay
Lestarikan bahasa indonesia
Wassalamualaikum wr.wb.
0 komentar:
Posting Komentar