Senin, 06 April 2015

Belajar dari Pengalaman (Jangan Buatkan tapi Ajari)



Hal yang menyakitkan yang tidak akan saya ulangi lagi: membiarkan nama di karya saya berubah menjadi nama teman. Sungguh, rasanya sakit sangat menyakitkan bahkan membuat saya menangis. Hari ini temen saya meminta mebuatkan dia cerpen. Dan tentu saya menolak. Saya sebenernya orang yang tidak enakan dan suka berburuk sangka, saya takut karena saya menolak “membantu”nya saya dicap pelit dan sombong. Ah, tetapi saya tidak mau lagi merasakan sakit yang saya alami dulu.
Dulu saya pernah melakukan hal itu, teman-teman di kelas meminta bantuan membuatkan puisi. Awalanya hanya teman sebangku lalu merambat ke teman-teman lain, sampai hampir sepuluh anak. Saya kira saat itu saya membantu mereka, tetapi ternyata tidak selamanya berbuat baik itu baik hati. Tetapi saya malah merasa saya itu goblog sekali. Merelakan karya saya disebut dan dibacakan di depan kelas bukan sebagai karya saya tetapi karya teman saya. Betapa bodohnya saya saat itu. Bahkan puisi saya yang ada di teman saya mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Tentu lebih tinggi dibandingkan puisi yang saya bacakan. Mungkin saat itu saya terlalu naif, kekanak-kanakan menganggap membantu mereka akan membuat keberadaan saya dianggap. Namun, endingnya saya malah merasakan sesak dan menangis di toilet. Tidak ada yang peduli, mereka tidak peduli, mereka hanya butuh puisi saya. Tidak peduli perasaan saya.
Makanya kali ini dan seterusnya saya akan menolak membuatkan teman cerpen, meski sedekat apapun teman itu dengan saya. Saya tidak mau. Saya tidak rela karya saya dianggap karya dia. Meskipun karya saya masih belum bagus, dan masih menye-menye saya tidak akan membiarkan siapapun menganti nama di sana.
Saya memang menolak untuk membuatkan cerpen, tapi bukan berarti saya tidak mau membantu. Saya akan membantu teman ataupun siapapun dalam menulis. Saya akan membantu kritik dan memberi saran. Bahkan kalau kamu mau, ayo belajar bersama sampai bisa menulis. Saya juga masih belajar kok!
i love you



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates