Rabu, 30 Juli 2014

Naskah Stimulasi Diskusi Panel Berbicara Kelompok

        Kali ini Zahra mau share tentang naskah stimulasi diskusi panel kelompokku, ini tugas kelompok tapi aku merasa ini menjadi tugas individuku hiks hiks hiks. Sudahlah ini sudah terlewatkan di semester 2 sekarang sudah naik tingkat ke semester 3. Semoga naskah ini bermanfaat :)

Tema: Cara mengatasi Golput


Terimakasih atas kesempatannya. Selamat pagi hadirin semuanya, perkenalkan saya Zahratul Wahdati selaku moderator diskusi panel ini. Saya berharap pada diskusi ini hadirin terlibat aktif dan jika nanti ada pertanyaan ataupun gagasan silakan angkat tangan dan sebutkan nama dan kota asal. Topik diskusi panel kali ini  sangat menarik tentang solusi mengatasi golput. Saya yakin, jika topik kali ini, kita mendapatkan solusi tentu akan sangat berguna untuk kemajuan demokrasi bangsa Indonesia.


Terimakasih untuk kehadiran hadirin semua, sepertinya diskusi kali ini terlihat sekali dari almamater yang warna-warni di depan saya, persertanya kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Tapi juga ada dari kalangan wartawan, masyarakat, dan lain-lainnya. Kita semua di sini pasti memiliki satu tujaan yang sama yaitu mencari solusi mengatasi golput. Harapannya pada diskusi ini dapat memecah kan masalah tentang golput, apalagi kita tahu bulan juni nanti bangsa indonesia akan memilih presiden dan wakilnya. Sehingga pastinya, kita harapkan masyarakat menyalurkan suaranya dan no golput.

Sebelum diskusi panel dimulai saya akan memperkenalkan, panelist-panelist di samping kanan dan kiri saya.
Yang pertama, dari bidang hukum, telah datang  Ibu Atirah latifiana, SH. M.hum. Beliau adalah Pengacara yang telah berpengalaman di dunia hukum selama 20 tahun. Selamat pagi Ibu atirah? Apa kabar?
Lalu panelis yang kedua, di samping saya ada bapak-bapak yang masih terlihat ganteng  walaupun sudah punya dua cucu, beliau adalah Bapak Widy Satriawan, wakil ketua KPU Kota Semarang. Selamat pagi bapak? Apa kabar?

Baiklah, tidak usah berlama-lama. Mari kita mulai saja diskusi panel ini. Di buka dengan pertanyaan untuk Ibu Atirah, Bagaimana pandangan hukum mengenai fenomena pengabaian hak konstitusi warga negara?
Lalu menurut pandangan Bapak Widy,  apa sebenarnya  alasan masih saja terjadi golput?
Ibu Atirah kalo dilihat dari bidang hukum, apa sebenarnya alasan masih saja terjadi golput?
Nah, sekarang saya ingin bertanya siapa yang kemarin saat pemilihan DPR dan DPDRI tidak menjoblos, tolong angkat tangan, saya ingin tahu alasannya.
Dwi:
Argita:

Dari alasan-alasan yang kita sudah ketahui tadi, maka kita akan masuk ke inti topik yaitu bagaimana cara mengatasi golput menurut pendapat Bapak Widy?

Lalu bagaimana menurut Ibu Atirah? Apa tidak lebih baik jika ada sangsi tegas untuk orang yang golput?
Sekarang, saya ingin tahu pendapat peserta bagaimana cara mengatasi golput.

Devi: menurut saya bukan hanya KPU saja yang  berperan. Tapi masyarakatlah yang harusnya sadar bahwa menjoblos itu kewjiban sebagai warga negara dan masyarakat harusnya berfikir psoitif tentang pemilu. Dan seharusnya berfikir apa yang kita beri untuk indonesia, bukan apa yang kita dapatkan dari indonesia.

Argita: menurut saya warga negara dibebaskan memilih tps. Seperti saya yang kuliah dan tidak bisa pulang seharusnya boleh menjoblos di tps dekat kos. Kalo bisa dipermudah dengan datang ke tps dengan membawa ktp untuk mendapatkan surat suara.

Widy:  saya tidak setuju kalo seperti itu akan terjadi penyimpangan bisa saja ada yang berbuat curang seperti (tambahi dewek yo)

Dwi:  tapi kan sudah ada tanda biru ditangan pak (tambahi dewek yo)

Widy: tapi kita harus meminimaliskan kecurangan tapi bukan iu saja alasan saya tidak setuju, karena kita sudah membagi surat suara setiap tps 3 hari sebelum pemilihan. Jadi kalo tiba-tiba warga datang dan baru mendaftar tentu saja tidak ada surat suara, karna memang sudah pas
Tidak terasa sudah dua jam kita berdiskusi karna waktunya sudah habis, saya akan bacakan kesimpulan dari diskisi panel kita kali ini

Kesimpulannya adalah:
Cara mengatasi golput yang disetujui.
1.      KPU dan Partai politik lebih giat lagi melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat
2.      KPU dan Partai harus meyakinkan masyarakat bahwa ketika tidak golput maka itu wujud rasa nasionalisme
3.      KPU mempermudah peserta penjoblos untuk mendaftar di TPS dan mengunakan hak pilihnya
4.      Menumbuhkan rasa nasionalisme pada diri kita masing-masing.
Cara mengatasi golput yang tidak disetujui
1.      Mengampangkan pendaftaran dengan cara mendadak datang ke tps saat pemungutan suara.

Sebelum saya mengakhiri diskusi ini, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak Widy dan Ibu atirah atas waktu dan wawasan yang sudah di tularkan kepada kita semua. Dan terimakasih untuk peserta atas partisipasinya. Tak lupa, saya memohon pendapat dari seluruh perserta tentang jalannya diskusi panel kali ini, dengan menuliskan pendapatnya di kertas yang sudah kami berikan, lalu dimasukan ke kotak pendapat yang ada di pintu keluar. Akhir kata, jika ada salah kata atau sikap saya yang tidak bekenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terimakasih, sampai jumpa, salam sukses pemilu, no golput!

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates