Selasa, 25 Februari 2014

Pidato Perpisahan Tema kegigihan

Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Bapak-Ibu guru berserta staf TU SMA Negeri 1 Randudongkal, yang terhormat Orang tua siswa kelas XII, tak lupa para siswa-siswa kelas X, XI, XII yang saya banggakan.

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara perpisahan kelas XII SMA Negeri 1 Randudongkal tahun ajaran 2013/2014 . Pada hari yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku kepala sekolah untuk menyampaikan sepatah-dua patah kata  motivasi khususnya untuk siswa kelas XII.


Siswa-siswi yang saya cintai, Masih ingatkah, saat-saat masih bayi? Saat bayi tidak peduli berat tubuhnya, ia tetap mencoba memiringkannya sampai bisa tengkurap. Lalu mencoba mengangkat tangannya agar bisa merangkak, selanjutnya mencoba untuk duduk. Kemudian, mulai berdiri sampai bisa berjalan. Sering sekali bahkan tak terhitung dalam tahap-tahap perkembangan itu Ia jatuh. Jatuh dan jatuh. Tapi, Ia begitu gigih melewati semua tahap itu. tak  pantang menyerah, semangat yang  selalu menggelora. Hingga sekarang Ia dapat berjalan bahkan berlari.
Tapi  anehnya sekarang, seperti terbalik. Kita tidak lebih gigih dari saat bayi. Dulu,  saat kecil begitu tinggi cita-cita kita dan begitu lantang  kita menyebutnya  Dokter, guru, masinis, presiden dan masih banyak lagi. Tapi sekarang? Satu halangan saja bisa membuat kita mundur. setelah itu, kita akan menganggap itu tidak mungkin, itu hanya mimpi. Tidak bisa dibayangkan, itu terlalu tinggi. Salah, jangan menganggap mimpi hanya sekedar mimpi. Karena, Mimpi tidak akan jauh dari kenyataan.
            Siswa-siswi yang saya banggakan. Apa cita-cita akan terwujud hanya dengan bermimpi? Tentu saja tidak. seperti si bayi, kita harus melewati  dengan gigih tahap demi tahap untuk mewujudkan cita-cita kita. Karena antara mimpi dan kenyataan hanya dipisahkan dengan usaha. Oleh karena itu, kita harus gigih untuk mewujudkan cita-cita kita.  Kegigihan dapat kita tumbuhkan dengan cara: memantapkan tujuan, tak lupa niat dan percaya bahwa Tuhan akan membantu kita, harus mempunyai hasrat dan tekad yang tinggi, target dan rencana-rencana untuk meraih cita-cita, dan tentu motivasi hidup. Jika kita mempunyai semua itu semangat untuk meraih cita-cita akan semakin besar.
Siswa-siswi yang saya banggakan,  kegigihan akan mengangkat semangat kita ketika keadaan nampak sulit dan lambat. Bagi yang sudah memupuk atau membiasakan sikap gigih bahkan menjadikan kegagalan itu sebagai tahap-tahap penting dalam hidupnya yaitu sebagai penguat dirinya. Pada akhirnya Ia akan menjadi pemenang. Dan dunia akan berteriak “SELAMAT, aku tahu kamu bisa melakukannya” kepada Ia yang gigih memperjuangkan cita-citanya.
Siswa-siswi yang saya banggakan, saya tekankan sekali lagi  tetaplah gigih untuk meraih cita-cita. Jangan menyerah dan terpuruk ketika mendapat kegagalan apalagi jangan sampai kalah sebelum bertindak. Bahkan walaupun kalah harus tetap berdiri kembali, berjuang kembali. Karena kesuksesan bukan di lihat dari seberapa banyak kemenangan, tapi seberapa banyak kita berdiri setelah kegagalan dan terus berusaha hingga menang. Marilah berjuang, untuk meraih cita-cita dan membuat indonesia bangga.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, terimakasih atas waktunya.
Si kucing pake tapih
            Berlarian ngejar kumbang
Tumbuhkan sikap gigih
Berusahalah tuk menang

            Wassalamualaikum wr.wb.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 ZAHRATUL WAHDATI
| Distributed By Gooyaabi Templates