Ciri-Ciri Kalimat Efektif
C.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Untuk dapat mencapai keefektifan, suatu
kalimat harus memenuhi paling tidak enam syarat berikut, yaitu adanya:
1)
Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang
dipakai.Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak
dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa
ciri, seperti tercantum di bawah ini:
*
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu
kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan
predikat suatu kalimat dapat dilakukan
dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai,
tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi
ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini
harus membayar uang kuliah. (Benar)
*
Tidak terdapat subjek yang ganda.
Contoh:
a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh
para dosen.
b. Saat itu saya kurang jelas.
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan
cara berikut :
a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu
oleh para dosen.
b. Saat itu bagi saya kurang jelas.
*
Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh:
a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami
tidak dapat mengikuti acara pertama.
b.
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat
dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk
dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung
antarkalimat, sebagai berikut:
a. kami datang agak terlambat sehingga kami
tidak dapat mengikuti acara pertama. Atau
Kami datang terlambat.Oleh karena itu, kami
tidak dapat mengikuti acara pertama.
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda,
sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda.
Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.
*
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
a. Bahasa Indonesia yang berasal dari
bahasa Melayu.
b. Sekolah kami yang terletak di depan
bioskop Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu.
b. Sekolah kami terletak di depan bioskop
Gunting.
2)
Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah
kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan nomina.Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua
juga menggunakan verba.
Contoh:
a.
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan
tata ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran
karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda,
yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara
menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan
secara luwes.
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran
karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata
pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau
diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu
adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
3)
Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau
penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan.Kalimat itu memberi penekanan atau
penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan
dalam kalimat.
*
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun
bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat
membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya Harapan presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan
dengan mengubah posisi kalimat.
*
Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
*
Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan
kelembutan mereka.
*
Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi
rajin dan jujur.
*
Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:
Saudaralah yang bertanggung jawab.
4)
Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam
kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata
yang dapat menambah kejelasan kalimat.Peghematan di sini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi
kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan.
*
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan
subjek.
Perhatikan contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang
ke tempat itu.
Hadirin serentak berdiri setelah mereka
mengetahui bahwa presiden datang.
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai
berikut.
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke
tempat itu.
Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui
bahwa presiden datang.
*
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian
superordinat pada hiponimi kata.
Perhatikan contoh:
a.
Ia memakai baju warna merah.
b.
Di mana engkau menangkap burung pipit itu?
Kata merah sudah mencakupi kata warna.
Kata pipit sudah mencakupi kata burung.
Kalimat itu dapat diubah menjadi
a. Ia memakai baju merah.
b. Di mana engkau menangkap pipit itu?
*
Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam
satu kalimat.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.
a.
Dia hanya membawa badannya saja.
b.
Sejak dari pagi dia bermenung.
Kata naik bersinonim dengan ke atas.
Kata turun bersinonim dengan ke bawah.
Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi
a.
Dia hanya membawa badannya.
b.
Sejak pagi dia bermenung.
*
Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang
berbentuk jamak.
Misalnya:
Bentuk tidak baku : para tamu-tamu,
beberapa orang-orang
bentuk baku : para tamu, beberapa orang.
5)
Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa
kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata.Perhatikan
kalimat berikut.
a.
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
b.
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu
siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu
berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Perhatikan kalimat berikut.
·
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang,
dan para menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena
dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu
dapat diubah menjadi
Yang diceritakan ialah putra-putri raja,
para hulubalang, dan para menteri.
6)
Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah
kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a.
Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak
simetris.Oleh karena itu, kita hindari
kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada
kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa
kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian
manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab
b.
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif
persona.
Contoh:
Surat itu saya sudah baca.
Saran yang dikemukakannya kami akan
pertimbangkan.
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan
sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk
a. Surat itu sudah saya baca.
b. Saran yang dikemukakannya akan kami
pertimbangkan.
c.
Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada
atau tentang
antara predikat kata kerja dan objek
penderita.
Perhatikan kalimat ini :
a. Mereka membicarakan daripada kehendak
rakyat.
b. Makalah ini akan membahas tentang desain
interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas desain
interior pada rumah-rumah adat.
7)
Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa
ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
D.
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Syarat-syarat kalimat efektif adalah
sebagai berikut:
1.
Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.
Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau
pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
0 komentar:
Posting Komentar