Analisis Cerpen Kecubung Pengasihan karya Danarto
Menurut pandangan saya, cerpen ini adalah
sindiran terhadap pemerintahan yang otoriter, sesuai dengan tahun pembuatannya
yaitu saat Pemerintahan Presiden Suharto. Makna dari judul Kecubung Pengasihan
adalah cara memberikan kesejahteraan. Ini diambil dari arti bunga kecubung yang
salah satunya adalah kesejahteraan, dan pengasih yang artinya cara. Penulis
ingin memberikan kritikan tentang bagaimana seharusnya pemerintah memeritah
rakyatnya yaitu lewat sindiran-sindiran.
Simbol
perempuan buncit itu menurut saya adalah Pemerintahan Indonesia yang begitu
miskin dan sangat menyedihkan sampai-sampai makan kembang. Miskin dalam hal ini
adalah miskin hati, rasa kasihan, kepedulian, dan tanggung jawab. Sedangkan
kembang-kembang adalah simbol dari rakyat. Perempuan hamil itu kesusahan
mencari makan karena perutnya semakin besar dan karena itu lah hanya makan
kembang-kembang. Menurut saya makna dari itu, pemerintah terlalu banyak utang
kepada negara lain(perut buncit) , sehingga hanya mengorbankan rakyatlah yang
dapat membantu (terjadi PHP besar-besaran).
“Rasain,
kalau nanti meledak, wahai perempuan ayu.” Sambung sedap malam.
Dari
petikan di atas rakyat sering mencemooh pemerintah, hanya mencemooh tapi tidak
berani melawan, namun pemerintah tak peduli. Perempuan buncit itu selalu
memberikan janji tentang rekarnasi. Seperti pemerintah yang mengucapkan janji
tentang perubahan, tapi sayangnya itu hanya bualan. Dan itu pun diakui oleh
perempuan bunting bahwa rekarnasi adalah cerita karangannya. Sayangnya,
kembang-kembang tetap percaya. Seperti rakyat yang tetap percaya janji-janji pemerintah
meski sudah tahu buruknya pemerintahan saat itu.
Saat
kembang-kembang beradu pendapat. Kembang kemuning yang berbeda pendapat dengan
kembang-kembang lain. Mayoritas bunga mendukung atau mempercayai cerita
rekarnasi perempuan buncit, dan kembang kemuning tidak mendukungnya. Mereka pun
perang. Dan kemuninglah yang menang karena kembanglain bunuh diri masal.
Sedangkan Perempuan buncit malah melarikan diri.
Ringkasan
cerita di atas menggambarkan rakyat yang terbelah menjadi kubu yang setuju dan
tidak setuju dengan pemerintah. Mereka saling berperang. Dan yang mendukung
pemerintah mati sia-sia karena kebodohannya sendiri. Sedangkan pemerintah malah
melarikan diri, menutup mata tentang kerusuhan itu.
Gelandangan
lain, menurut saya mensimbolkan negara lain. Yang menganggap pemerintahan
Indonesia sudah gila. negara lain hanya menjelek-jelekkan, menertawakan, tanpa
mau membantu malah senang melihatnya. Ini diceritakan saat jembatan rubuh,
tempat tinggal perempuan buncit. Ini menerangkan bahwa negara lain tidak mau
peduli ketika ekonomi Indonesia krisis. Ini juga ditegaskan ketika perempuan
buncit tidak bisa mengambil sisa-sisa makanan di tong sampah karena sudah di
ambil gelandangan lain. Indonesia benar-benar tidak mampu melawan negara lain,
dia tersisih.
Lalu,
saat perempuan buncit itu melahirkan. Menurut saya, ini menganalogikan
bagaimana puncak dari permasalah ekonomi indonesia. Lalu kelahiran itu
mengibaratkan utangnya yang sudah besar dan keluar. Permasalahan selesai yaitu
dengan kehidupan baru yaitu dengan kematian dan arwah perempuan itu. saya
merasa ini adalah saran, yaitu matikan pemerintah yaitu dengan melahirkan
pemerintah yang baru yang suci.
“O,
rahimku semestaku.” Ini mengibaratkan bahwa pemerintah yang baru adalah
kebangkitan untuk Indonesia yang lebih baik. Nabi-nabi yang ingin meminang
perempuan itu adalah pilihan-pilihan untuk menentukan pemerintahan yang baik
seperti apa, dan perempuan itu memelih Tuhan. Pemerintah yang baik adalah
berpedoman pada Tuhan.
Oleh: Diy Ara
Mencari angka mistik atau Prediksi togel terpercaya hari ini ? baca prediksi eyang yang berjudul prediksi togel SGP mistik
BalasHapus