Catatan Diy Ara untuk Diy Ara
Catatan Diy Ara untuk Diy Ara
Entah pikiran ini dari mana, bahwa aku ingin
menuliskan semua kesan dan pesanku kepada semua orang yang kukenal. Mulai hari
ini. Di blog ini. Menurutku, tulisan dan foto adalah sebuah kenangan yang
dicari ketika seseorang telah meninggal. Makanya, aku perpikir bahwa aku ingin
menulis tentang kalian. Tentang kita. Sebelum aku pergi. Ini bukan pesan
terakhir—aku berharap begitu—tapi, hanya ingin menulis tentang kalian. Tentang
perasaanku terhadap kalian. Satu hari, satu orang yang akan kuceritakan. Akan
kuposting setiap hari, kalau aku punya kuota tentunya. Eh, jangan berpikir
aneh-aneh kalau aku punya penyakit mematikan atau hal-hal lain-lain, ketika aku
menulis ini aku masih sehat. Insyaallah selalu sehat. Karena aku tidak ingin
mati sebelum membahagiakan mereka.
Catatan ini saya mulai untuk Diy Ara, untuk
aku sendiri.
Hai, Diy Ara! Kau gila, ya? Kau ketakutan,
ya? Tentang hari esok, esoknya lagi, atau esoknya lagi. Kenapa kau membuat
Catatan Diy Ara ini? Bukankah kau bilang, hidup adalah hari ini, esok biarlah
esok. Makanya, aku ingin menulis tentangmu hari ini. Tentang siapa Diy Ara
diotak Diy Ara.
Diy Ara, kau orang yang berlebihan. Seperti
membuat catatan Diy Ara ini. Sungguh alay. Tetapi, aku tahu. Diy Ara adalah
orang yang ingin dikenal, ingin dilihat, ingin dipedulikan, ingin dimengerti,
dan ingin punya banyak teman. Jadi, kau melakukan hal yang berlebihan itu.
Diy Ara, kau orang yang suka berterus terang.
Kau tidak bisa menutupi kalau kau tidak menyukainya. Banyak orang yang
membencimu karena hal itu. Banyak orang yang meninggalkanmu karena hal itu.
Banyak orang yang salah paham karena itu. Saat itulah kau akan berkata, satu
orang pergi akan ada banyak orang yang datang. Meskipun tidak ada dia, masih
banyak orang yang memedulikanmu dan mencintaimu. Padahal, sebenarnya dalam
hatimu, kau tidak ingin siapa pun pergi dari sisimu.
Diy Ara, kau selalu dianggap lemah. Tetapi
aku mengenalmu, kau begitu kuat. Sangat kuat. Kau melewati banyak hal yang
sulit. Bahkan jika kau mengingatnya lagi, kau tidak bisa berhenti menangis.
Kejadian sebelum papah pergi masih jelas di otaKmu. Kejadian setelah papah
pergi dan kejadian setelah papah pergi. Kau masih menyimpannya. Kau masih
berusaha untuk tidak mengungkapkan betapa lemahnya kau jika mengingat hal itu.
Kau amat kuat Diy Ara. Kau amat kuat untuk tidak membuat orang lain ngilu
mendengar ceritamu. Setidaknya sampai detik ini. Kau masih kuat.
Diy Ara, kau orang yang punya ambisi tinggi.
Kau tidak pernah menyerah. Meskipun dalam hatimu, sudah banyak teriakkan
memintamu berhenti. Kamu masih tetap memegang erat sebuah kalimat bahwa mimpi
dan kenyataan hanya dipisahkan oleh usaha. Ya, kau akan bisa menggapainya jika
kau berusaha. Kau tentu akan bisa membuat dirimu dan mereka tersenyum. Meskipun
banyak orang yang selalu menekanmu. Selalu meremehkanmu. Sampai kau jatuh. Kau
tetap akan berdiri kembali. Meskipun, aku tahu, sulit bahkan sakit untuk
berdiri kembali. Kau tetap berusaha sampai kau bisa berjalan. Sesuai dengan
hewan yang kau sandangkan pada dirimu, kura-kura. Meskipun berjalan lambat. Ia
tetap gigih berjalan. Kelamatannya itu membuat kura-kura bisa melihat lebih
dekat jalan yang sebenarnya. Jalan yang penuh dengan rintangan. Sampai suatu
hari dia akan sampai ketujuannya.
Aku menyukaimu, Diy Ara. Jadi, tolong
hiduplah lebih lama. Untuk melukiskan senyum bangga pada orang-orang yang kamu
cintai. Mereka yang selalu mendukungmu. Mereka yang selalu memberimu semangat.
Tetaplah bertahan! Tetaplah berdiri! Tetaplah berjalan! Tetaplah berlari! Mereka
membutuhkanmu! Dan kau juga membutuhkan mereka.
Bismillah Go!
Semarang, 27 September 2015
0 komentar:
Posting Komentar