Teori-Teori Pemerolehan Bahasa
TUGAS
TEORI BELAJAR BAHASA
Nama
: Zahratul Wahdati (13410013)
1.
Jika diseksamai, masing masing teori
pemerolehan bahasa yang telah diberikan oleh dosen adalah tidak rumit—bisa
diawali teori behaviorisme dan tidak tentu diakhiri humanisme:
a. Menurut
anda, bagaimana seharusnya runtutan urutan teori-teori tersebut jika dikaitkan
dengan perkembangan pemerolehan bahasa anak sejak ia dilahirkan ke dunia?
Jawab: Menurut kelompok kami runtutan
teori pemerolehan bahasa sebagai berikut:
a) Nativisme
b) Behaviorisme
c) Kognitivisme
d) Fungsional
e) Kontruktivisme
f) Humanisme
b. Berikan
alasan mengapa urutan yang anda susun tersebut adalah benar sehingga, ketika
dibuatkan contoh nyata dari pengalaman anak belajar bahasanya urutan teori
tersebut dapat dijadikan pijakannya!
Jawab:
a) Nativisme,
alasannya karena anak lahir dengan piranti bawaan dan segudang potensi bawaan
untuk memperoleh bahasa. Para nativist memiliki pernyataan dasar yaitu bahwa
pemerolehan bahasa sudah ditentukan dari bawaan, bahwa kita lahir dengan
kapasitas genetic yang mempengaruhi kemampuan kita memahami bahasa disekitar
kita yang hasilnya adalah sebuah konstruksi system bahasa yang tertanam dalam diri
kita. Secara umum teori nativisme mengacu pada pendekatan yang menekankan
kemampuan ilmiah manusia untuk dapat berbicara. cirri – cirri bawaan bahasa
untuk menjelaskan pemerolehan bahasa asli pada anak – anak dalam tempo begitu
singkat sekalipun ada keabstrakan dalam kaidah kaidah bahasa tersebut.
Pengetahuan Chomsky diumpamakan sebagai “kotak hitam kecil” di otak, sebuah
perangkat pemerolehan bahasa atau Language Acquisition Device (LAD) (Brown,
2000: 31). Nativist percaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah dibekali
dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa yaitu Language Acquisition Device
(LAD). LAD dianggap sebagai sebagai bagian fisikologis dari otak yang khusus
untuk mengolah masukan (input) dan menetukan apa yang dikuasai lebih dahulu
seperti bunyi, kata, frasa, kalimat, dan seterusnya. Meskipun kita tahu persis
tepatnya dimana LAD itu berada karena sifatnya yang abstrak (invisible). Mcneil (1966) dalam Brown 2000
(31) memaparkan LAD meliputi empat perlengkapan linguistic bawaan:
Kemampuan membedakan bunyi wicara dan
bunyi – bunyi lain dilingkungan sekitar
Kemampuan menata data linguistiki
kedalam berbagai kelas yang biasa disempurnakan kemudian
Pengetahuan hanya jenis system
linguistic tertentu yang mungkin sedangkan yang lain tidak
Kemampuan untuk terus mengevaluasi
system linguistic yang berkembang untuk membangun kemungkinan system paling
sederhana berdasarkan masukan linguistic yang tersedia.
Mcneil dan para peneliti lain dalam
tradisi Chomskyan secara meyakinkan berpendapat bahwa gagasan LAD yang sangat
bertolak belakang dengan stimulus – respon (S-R) aliran behavioristik yang
begitu terbatas dalam menjelaskan kreatifitas yang terdapat dalam bahasa anak –
anak. Gagasan tentang bakat linguitik sangat cocok dengan teori
generative: anak – anak diyakini
memanfaatkan kemampuan bawaan untuk menghasilkan jumlah ujaran yang kemungkinan
tidak terhingga. Aspek – aspek makna, keabstrakan kreatifitas dijelaskan secara
lebih memadai.
Chomsky menganggap Skinner keliru dalam
memahami kodrat bahasa. Bahasa bukan suatu kebiasaan tetapi suatu system yang
diatur oleh seperangkat peraturan (Role Governed). Bahasa juga bersifat kreatif
dalam memiliki ketergantungan struktur. Jadi pemerolehan bahasa bukan
didasarkan pada nurture (pemerolehan itu ditentukan oleh alam lingkungan)
tetapi pada nature. Artinya pemerolehan bahasa seperti dia memperoleh kemampuan
untuk berdiri dan berjalan. Anak dilahirkan sebagai tabularasa, tetapi dibekali
dengan bekal kodrati(innate properties)
yaitu faculties of mind yang salah satu bagiannya khusus untuk memperoleh
bahasa, yaitu “language acquisition device”
b) Behaviorisme,
Teori behaviorisme menyoroti aspek
perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan hubungan antara rangsangan
(stimulus) dan reaksi (response). Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat
reaksi yang tepat terhadap rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan
jika reaksi tersebut dibenarkan. Dengan demikian, anak belajar bahasa
pertamanya.
Sebagai contoh, seorang anak mengucapkan
bilangkali untuk barangkali. Sudah pasti si anak akan dikritik oleh ibunya atau
siapa saja yang mendengar kata tersebut. Apabila sutu ketika si anak
mengucapkan barangkali dengan tepat, dia tidak mendapat kritikan karena
pengucapannya sudah benar. Situasi seperti inilah yang dinamakan membuat reaksi
yang tepat terhadap rangsangan dan merupakan hal yang pokok bagi pemerolehan
bahasa pertama.
B.F. Skinner adalah tokoh aliran
behaviorisme. Dia menulis buku Verbal Behavior (1957) yang digunakan sebagai
rujukan bagi pengikut aliran ini. Menurut aliran ini, belajar merupakan hasil
faktor eksternal yang dikenakan kepada suatu organisme. Menurut Skinner,
perilaku kebahasaan sama dengan perilaku yang lain, dikontrol oleh
konsekuensinya. Apabila suatu usaha menyenangkan, perilaku itu akan terus
dikerjakan. Sebaliknya, apabila tidak menguntungkan, perilaku itu akan ditinggalkan.
Singkatnya, apabila ada reinforcement yang cocok, perilaku akan berubah dan
inilah yang disebut belajar.
Namun demikian, banyak kritikan terhadap
aliran ini. Chomsky mengatakan bahwa toeri yang berlandaskan conditioning dan
reinforcement tidak bisa menjelaskan kalimat-kalimat baru yang diucapkan untuk
pertama kali dan inilah yang kita kerjakan tiap hari. Bower dan Hilgard juga
menentang aliran ini dengan mengatakan bahwa penelitian mutakhir tidak
mendukung aliran ini.
Aliran behaviorisme mengatakan bahwa
semua ilmu dapat disederhanakan menjadi hubungan stimulus-response. Hal
tersebut tidaklah benar karena tidak semua perilaku berasal dari
stimulus-response.
Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu
ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan
yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar.
Perkembangan bahasa harus berlandaskan pada perubahan yang lebih mendasar dan
lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urutan-urutan perkembangan kognitif menentukan
urutan perkembangan bahasa (Chaer, 2003:223). Hal ini tentu saja berbeda dengan
pendapat Chomsky yang menyatakan bahwa mekanisme umum dari perkembangan
kognitif tidak dapat menjelaskan struktur bahasa yang kompleks, abstrak, dan
khas. Begitu juga dengan lingkungan berbahasa. Bahasa harus diperoleh secara
alamiah.
c) Menurut
teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan
kognitif, barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa.
Dari lahir sampai 18 bulan, bahasa dianggap belum ada. Anak hanya memahami
dunia melalui indranya. Anak hanya mengenal benda yang dilihat secara langsung.
Pada akhir usia satu tahun, anak sudah dapat mengerti bahwa benda memiliki
sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk mempresentasikan
benda yang tidak hadir dihadapannya. Simbol ini kemudian berkembang menjadi
kata-kata awal yang diucapkan anak.
d) Fungsional
Bahasa merupakan manifestasi kemampuan
kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain
dan juga keperluan terhadap diri sendiri sebagai manusia. Para peneliti bahasa
mulai melihat bahwa bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan efektif
untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan
terhadap diri sendirisebagai manusia. Menurut Slobin. Teori Fungsional
(Interaksionis) Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan
kapasitas komunikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi dengan
skema batin konjungsi. Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas
perseptual dan pemerosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi dan skema
batin tata bahasa.
e) Teori
Konstruktivisme
Beberapa tokoh ahli kontruktivisme Jean
Piaget dan Leu Vygotski menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri
terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan
menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua.
Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh pembelajar itu sendiri dari pada
dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Dengan demikian pengetahuan yang
diperoleh didapatkan dari pengalaman. Namun demikian, dalam membangun
pengalaman siswa harus memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya,
menguji ide-ide tersebut melalui eksperimen dan percakapan atau tanya jawab,
serta untuk mengamati dan membandingkan fenomena yang sedang diujikan dengan
aspek lain dalam kehidupan mereka. Selain itu juga guru memainkan peranan
penting dalam mendorong siswa untuk memperhatikan seluruh proses pembelajaran
serta menawarkan berbagai cara eksplorasi dan pendekatan. Siswa dapat
benar-benar memahami konsep ilmiah dan sains karena telah mengalaminya. Dalam kerjanya,
ahli konstruktif menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dengan melibatkan
guru dan pelajar untuk memikirkan dan mengoreksi pembelajaran. Untuk itu ada
dua hal yang harus dipenuhi, yaitu: Pembelajar harus berperan aktif dalam
menyeleksi dan menetapkan kegiatan belajar yang menarik dan memotivasi pelajar,
Harus ada guru yang tepat untuk membantu pelajar-pelajar membuat konsep-konsep,
nilai-nilai, skema, dan kemampuan memecahkan masalah. Sehingga muncul hubungan
yang dapat menambah komunikasi antara pembelajar dan pelajar dan menambah
terjadinya proses belajar bahasa yang benar-benar diharapkan terjadi.
f) Teori
Humanisme Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa
agar bisa berkembang di tengah masyarakat.
Dalam proses belajar-mengajar bahasa ada
sejumlah variabel, baik bersifat linguistik maupun yang bersifat nonlinguistik,
yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar itu.
Variabel-variabel itu bukan merupakan hal yang terlepas dan berdiri
sendiri-sendiri, melainkan merupakan hal yang saling berhubungan, berkaitan,
sehingga merupakan satu jaringan sistem. Keberhasilan belajar bahasa dapat
dikelompokkan menjadi asas-asas yang bersifat psikologis anak didik, dan yang
bersifat materi linguistik. Asas-asas yang yang bersifat psikologis itu, antara
lain adalah motivasi, pengalaman sendiri, keingintahuan, analisis sintesis dan
pembedaan individual. Motivasi lazim diartikan sebagai hal yang mendorong
seseorang untuk berbuat sesuatu. Maka untuk berhasilnya pengajaran bahasa,
murid-murid sudah harus dibimbing agar memiliki dorongan untuk belajar. Jika
mereka mempunyai dorongan untuk belajar. Tanpa adanya kemauan, tak mungkin
tujuan belajar dapat dicapai. Jadi, sebelum proses belajar mengajar dimulai,
atau sebelum berlanjut terlalu jauh, sudah seharusnya murid-murid diarahkan.
Pengalaman sendiri atau apa yang dialami sendiri akan lebih menarik dan
berkesan daripada mengetahui dari orang, karena pengetahuan atau keterangan
yang didapat dan dialami sendiri akan lebih baik daripada hanya mendengar
keterangan guru. Keingintahuan merupakan kodrat manusia yang dapat menyebabkan
manusia itu menjadi maju. Pada anak-anak usia sekolah rasa keingintahuan itu
sangat besar. Rasa keingintahuan ini dapat dikembangkan dengan memberi kesempatan
bertanya dengan meneliti apa saja.
2.
Carilah di dunia maya tentang beberapa
hal sebagai berikut
a. Hakikat
pemerolehan bahasa pertama Jawaban:
Bahasa adalah segala komunikasi dimana
pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti
kepada orang lain. Oleh karena itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan
pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi atas dua
periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-4 tahun) dan Linguistik (1-5
tahun).
Istilah ‘pemerolehan’ merupakan padanan
kata acquisition. Istilah ini dipakai dalam proses penguasaan bahasa pertama
sebagai salah satu perkembangan yang terjadi pada seorang manusia sejak lahir
(Darmojuwono dan Kushartanti, 2005: 24). Secara alamiah anak akan mengenal
bahasa sebagai cara berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Bahasa pertama
yang dikenal dan selanjutnya dikuasai oleh seorang anak disebut bahasa ibu
(native language).
Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa
adalah proses yang berlangsung di dalam otak kanak-kanak ketika dia memperoleh
bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan
dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses
yang terjadi pada waktu seorang kanak-kanak mempelajari bahasa kedua setelah
dia memperoleh bahasa pertamanya. Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan
bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua
(Chaer, 2003:167).
Pada hakekatnya, proses pemerolehan
bahasa itu pada setiap anak sama, yaitu melalui pembentukan dan pengujian
hipotesis tentang kaidah bahasa. Pembentukan kaidah itu dimungkinkan oleh
adanya kemampuan bawaan atau struktur bawaan yang secara mental dimiliki oleh
setiap anak. Inilah yang disebut dengan alat pemerolehan bahasa (Language
Acquisition Devical/ LAD). Dengan ini setiap anak dapat memperoleh bahasa apa
saja serta ditentukan oleh faktor lain yang turut mempengaruhinya. Data
kebahasaan yang harus diproses lebih lanjut oleh anak merupakan hal yang
penting.
Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama;
secara harafiah mother tongue dalam bahasa Inggris) adalah bahasa pertama yang
dipelajari oleh seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari bahasa
tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari
keluarga mereka.
Kepandaian dalam bahasa asli sangat
penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa ibu dianggap sebagai
dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali
membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli oleh karena itu
memiliki peran pusat dalam pendidikan.
Perbandingan antara pemerolehan bahasa
pertama dan keduaProses pemerolehan bahasa pertama dan kedua adalah berbeda
pada usia tertentu. Perbedaan tersebut lebih disebabkan tata bahasa gramatika
universal sudah tidak bisa diakses lagi pada usia tertentu. Beberapa peneliti
mengatakan, terdapat proses kritis di mana seorang pelajar mampu menguasai
bahasa kedua dengan cepat. Periode tersebut adalah antara 6 sampai 13 tahun.
Lalu, beberapa peneiliti lainnya mengungkapkan tata bahasa universal sudah tak
bisa lagi diakses pada usia remaja, namun bisa diakses lagi setelah menginjak
usia dewasa. Sehingga, orang dewasa lebih mudah menguasai bahasa kedua.
b. Sebab
kemunculan istilah bahasa pertama
penyebabnya adalah anak dari lahir belum
menguasai bahasa apapun. maka muncullah bahasa pertama atau bahasa ibu.
kemunculan bahasa pertama dilakukan secara informal dengan motivasi yang sangat
tinggi, karena anak memerlukan bahasa pertama untuk dapat berkomunikasi dengan
orang-orang yang ada di sekelilingnya. dengan muculnya bahasa pertama,
perkembangan kognitif anak dapat terlihat dengan jelas dari penguasaan kosakata
anak.
c. Sebab
anak harus mempelajari bahasa pertama.
Karena anak harus menguasai sistem
B1-Nya. Sehingga karena penguasaan sistem bahasa itu telah memungkinkan mereka
mampu memahami dan menciptakan tuturan atau kalimat-kalimat yang belum pernah
diperdengarkan dan diucapkan sebelumnya. Sebab berikutnya karena semua bahasa
mempunyai struktur dalam atau universal grammar yang umum, disamping mempunyai
ciri-ciri khusus yang satu dengan bahasa lain.
d. Contoh
kendala pemerolehan bahasa pertama yang sering menimpa anak-anak.
Hal yang patut dipertanyakan dalam pemerolehan
bahasa pertama adalah bagaimana strategi si anak dalam memperoleh bahasa
pertamanya dan apakah setiap anak memiliki strategi yang sama dalam memperoleh
bahasa pertamanya? Berkaitan dengan hal ini, Dardjowidjojo, (2005:243-244)
menyebutkan bahwa pada umumnya kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak di
mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan memakai strategi yang sama.
Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang
sama, tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah
dibekali dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan. Di samping itu, dalam
bahasa juga terdapat konsep universal sehingga anak secara mental telah
mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini. Chomsky mengibaratkan anak sebagai
entitas yang seluruh tubuhnya telah dipasang tombol serta kabel listrik: mana
yang dipencet, itulah yang akan menyebabkan bola lampu tertentu menyala. Jadi,
bahasa mana dan wujudnya seperti apa ditentukan oleh input sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar